Find Us On Social Media :

Awalnya Mempunyai Jabatan Penting Sebagai Pasukan Elite Pengawal Presiden, Anggota Cakrabirawa Justru Sampai Diburu oleh TNI AD Sampai Lari ke Negara Ini dan Pilih Ganti Profesi Ini

By Maymunah Nasution, Minggu, 23 Agustus 2020 | 16:34 WIB

Kisah Satuan Tjakrabirawa di Thailand, Kabur dari Rezim Soeharto Hingga Tak Sudi Kembali ke Indonesia

Intisari-online.com - Pasukan pengawal presiden atau paspampres memang selalu terlihat elite dan hebat.

Salah satunya adalah pasukan pengawal Presiden Soekarno, Tjakrabirawa atau Cakrabirawa.

Tjakrabirawa resmi dibubarkan pada 28 Maret 1966 di lapangan Markas Besar Direktorat Polisi Militer Jalan Merdeka Timur, Jakarta.

Tugas pengaman bagi Presiden Soekarno kemudian diberikan kepada Batalyon Para Pomad yang dikomandani oleh Letkol CPM Norman Sasono.

Baca Juga: Berpacaran Sejak SMA, Dua Sejoli Ini Harus Alami Perpisahan Menyakitkan Setelah 6 Tahun Bersama Terutama untuk Sang Pria: 'Keinginan Terakhirnya Belum Terwujud'

Tapi dibubarkannya Tjakrabirawa melalui upacara serah terima itu ternyata tidak “seindah” yang dibayangkan.

Biasanya jika ada resimen pasukan yang dilikuidasi, para anggotanya akan dikembalikan kepada satuannya masing-masing mengingat personel Tjakrabirawa berasal dari satuan AD, AL, AU, dan kepolisian.

Namun yang justru terjadi kepada para personel Tjakrabirawa adalah malapetaka.

Hal ini terjadi karena semua personelnya dianggap terlibat dalam Gerakan 30 September (G30S/PKI).

Baca Juga: 'Terapi Kejut' Kremlin Kembali Dilancarkan, Gunakan Racun Khusus kepada Korbannya, Tak Mematikan Tapi Bikin Target Dijamin Kapok Menyerang Putin