Find Us On Social Media :

Efmundus Kolis, Anak Petani yang Mengabdi untuk Pendidikan Anak Papua

By Trisna Wulandari, Senin, 17 Agustus 2020 | 13:40 WIB

Efmundus Kolis saat mengikuti program pertukaran pemuda ke Korea Selatan.

Kosa kata yang tidak diketahuinya dilihat di kamus, lalu dibuat jadi kalimat.

Saat SMA itulah ia mulai ikut kegiatan belajar bahasa Inggris yang diadakan di kampus da Vinci Polytechnic Papua International, Sorong, Papua Barat.

Kelas bahasa itu gratis, untuk anak SD-SMA dan umum.

Sepulang sekolah pukul dua, Monndo berangkat untuk ikut belajar. Setiap pukul 3 kelas dimulai, Senin sampai Jumat.

Berjalan kaki

Dari km (kilometer) 20 ke km 24, Monddo berjalan kaki untuk ikut belajar bahasa Inggris, sehingga kerap terlambat.

Ia ceritakanlah kesulitan transportasi ke sana. Rupanya, pengajarnya saat itu—yang merupakan Direktur da Vinci—bilang, mulai besok, Monndo pindah tinggal dengannya.

Rupanya, sang direktur kampus berpikir bahwa walau tempat jauh, datang telat, tapi niat belajar Monndo tetap ada.

Alhasil, pindahlah Monddo untuk tinggal di km 24. Direktur politeknik itu mengangkatnya jadi anak angkat.

Di rumah yang disediakan pemda untuk tenaga pengajar kampus da Vinci itu Monndo belajar disiplin dan giat.

Pagi hari, ia belajar bahasa Inggris. Malam hari, bahasa Belanda.

Jika tak belajar, Monndo membantu membersihkan rumah dan masak.

Seringkali ketika tamu ayahnya datang dari Belanda, Monndo akan diminta jadi tour guide, sekaligus tugas praktik bahasa Inggris.

Momen belajar bahasa Inggris itulah yang sangat penting bagi Monndo. Apalagi kesempatan interaksi dengan orang dari luar negeri begini.

Ia menuturkan, tidak ada yang diskriminatif dan rasis padanya.

Mereka malah memotivasinya terus belajar, terlebih saat tahu Monndo berasa dari keluarga sederhana, namun bisa berbahasa Inggris karena ingin maju dan berkembang. 

Baca Juga: Kisah Herayati Anak Tukang Becak yang Lulus S2 Hanya Dalam 10 Bulan, Seperti Ini Kabarnya Sekarang