Find Us On Social Media :

Kelicikan Israel untuk Pencaplokan Palestina Tak Kunjung Berhenti, Ini Akal Busuk PM Israel Bohongi AS dan UEA dan Sampai Libatkan Mesir, Oman dan Bahrain, Turki: Dasar Munafik!

By Maymunah Nasution, Sabtu, 15 Agustus 2020 | 14:25 WIB

Benjamin Netanyahu

Dalam pernyataan bersama yang dikeluarkan oleh 3 negara itu, dikatakan bahwa "Israel akan menangguhkan deklarasi kedaulatan" atas wilayah Tepi Barat yang diduduki.

Namun, dalam pidato televisi setelah Presiden AS Donald Trump mengumumkan kesepakatan tersebut, Netanyahu mengatakan dia hanya setuju untuk "menunda" aneksasi, dan bahwa dia tidak akan pernah "menyerahkan hak kami atas tanah kami".

"Tidak ada perubahan pada rencana saya untuk memperpanjang kedaulatan, kedaulatan kami di Yudea dan Samaria, dalam koordinasi penuh dengan Amerika Serikat," kata Netanyahu di Yerusalem, menggunakan nama alkitab untuk Tepi Barat yang diduduki.

Sementara itu, sebuah tweet dari pemimpin UEA menunjukkan bahwa negara Teluk itu memandang rencana aneksasi Israel sebagai suatu yang tidak akan dilakukan.

Baca Juga: Berkaitan dengan ISIS, Densus 88 Tangkap 15 Terduga Teroris di Bogor, Total Sudah Tangkap 72 Orang di 8 Provinsi se-Indonesia Hanya dalam 3 Bulan Saja

"Sebuah kesepakatan dicapai untuk menghentikan aneksasi Israel lebih lanjut atas wilayah Palestina," tulis Sheikh Mohammed bin Zayed Al Nahyan di Twitter.

Menteri Luar Negeri UEA Anwar Gargash mengatakan dalam jumpa pers bahwa "sebagian besar negara akan melihat ini sebagai langkah berani untuk mengamankan solusi dua negara, memberikan waktu untuk negosiasi".

Namun, pihak Israel mengklaim teritorial Tepi Barat yang diduduki merupakan bagian dari tanah air bersejarah bagi orang-orang Yahudi.

Sebagaimana diuraikan dalam proposal Timur Tengah rancangan Trump yang kontroversial pada Januari lalu, Israel berencana untuk mencaplok sekitar 30 persen wilayah Tepi Barat yang diduduki.

Baca Juga: Kakek Berusia 83 Tahun Ini Kena Denda Rp 2,9 Juta Hanya karena Ayam Jagonya Berkokok Terlalu Pagi, Kakek: 'Saya Tidak Dapat Berkata-kata'