Find Us On Social Media :

'Tangkap, Hidup atau Mati!', Begini Operasi Tempur TNI di Timor Timur saat Memburu Presiden 'Krebo Hutan' Fretilin, Sosok yang Juga Menjadi Panutan Xanana Gusmao

By Khaerunisa, Senin, 10 Agustus 2020 | 13:45 WIB

(ilustrasi) Operasi tempur TNI

Baca Juga: Senjata Abadi yang Tak Pernah Mati: Mengapa Mortir Berusia 800 Tahun Terus-terusan Eksis di Peperangan?

Desember 1978, Panglima TNI M Jusuf memerintahkan untuk menangkap presiden 'Krebo Hutan' Fretilin Nicolau Lobato.

"Tangkap Nicolau Lobato, hidup atau mati!" tegas panglima kepada Kolonel Dading Kalbuadi selaku komandan operasi Seroja seperti dikutip dari: Jenderal M Jusuf Panglima Para Prajurit.

ABRI kemudian membentuk pasukan gabungan yang dinamai Batalyon Parikesit.

Yon Parikesit berisikan prajurit dari kesatuan elit macam Kopassandha (Kopassus), Marinir serta Kopasgat (Paskhas).

Baca Juga: TBC Jadi Penyebab Meninggalnya Misye Arsita, Ternyata Makanan Favorit Banyak Orang Ini Bisa Menjadi Pemicu Penyakit Ini

Tugas mereka cuma satu: eliminasi Lobato!

Konsep perburuan Yon Parikesit menggunakan taktik Mobile Udara (Mobud) dimana pasukan akan diterjunkan menggunakan helikopter melalui tali (fast ropping) di titik pendaratan.

Operasi segera dimulai, debut pertempuran Yon Parikesit terjadi di wilayah Laklobar dan Soibada.

Di sana tim berhadapan dengan pasukan pengawal Lobato.