Find Us On Social Media :

Bukan Presiden Lebanon, Justru Presiden Negara Ini yang Sampai Telusuri Gang-gang Sempit Beirut yang Paling Parah Terkena Dampak Ledakan dan Janjikan Bantuan Untuk Rakyat

By Maymunah Nasution, Jumat, 7 Agustus 2020 | 17:17 WIB

Emmanuel Macron, Presiden Perancis, jadi sasaran kemarahan warga Lebanon yang sudah 'tidak kuat' dengan krisis mereka

Ia menjanjikan “tata kelola yang jelas dan transparan”, jadi bantuan langsung masuk ke masyarakat dan kelompok penyalur bantuan.

Perancis yang sempat menjadi negara penguasa kolonial Lebanon, menampilkan pemerintahan Perancis sebagai pihak yang dapat mendorong adanya perubahan dalam kepemimpinan Lebanon.

Setelah mengunjungi pelabuhan yang hancur, Macron berjalan melewati salah satu lingkungan yang paling parah terkena dampak ledakan, yaitu Gemmayzeh.

Menyusuri jalan sempit yang dipenuhi puing-puing bangunan, warga berkumpul mengerumuninya dan meluapkan kemarahan mereka, meneriakkan, "Revolusi!" dan "Rakyat ingin menjatuhkan rezim!", slogan yang digunakan pada protes massal tahun lalu.

Baca Juga: Kelewat Sangar! Suku Mundari di Sudan Selatan Menjaga Sapinya dari Maling dengan AK-47, Bukan dengan Cambuk Tradisional

Macron mengatakan kepada mereka bahwa dia akan mengusulkan "pakta politik baru" ketika dia bertemu pemerintah nanti.

Kemudian, dia menambahkan, "Saya akan kembali pada 1 September dan jika mereka tidak dapat melakukannya, saya akan tetap bertanggung jawab kepada Anda."

Dia juga berjanji bahwa bantuan Perancis akan diberikan dengan transparan dan "tidak akan jatuh ke tangan koruptor".

Di tengah hiruk-pikuk itu, seorang wanita berteriak pada Macron, “Anda duduk dengan panglima perang.

Baca Juga: Penelusuran Amonium Nitrat Muatan Kapal Bisa Berhenti di Lebanon Terkuak: Hendak Dikirim ke Perusahaan Bahan Peledak, Termasuk Eks Kapten Kapal Ditahan 11 Bulan Bersama Krunya di Lebanon, Mengapa?