Find Us On Social Media :

Bengisnya Kejahatan Organ yang Jadi 'Aib dan Borok' di China, Saat Ribuan Tahanan Diambil Organnya untuk Kepentingan Negara

By Muflika Nur Fuaddah, Jumat, 7 Agustus 2020 | 16:17 WIB

Intisari-Online.com - Tahun lalu, sebuah RUU untuk mengekang perdagangan organ internasional telah menerima dukungan dengan suara bulat dari komite parlemen di Kanada.

Para anggota parlemen di Komite Tetap untuk Urusan Luar Negeri dan Pembangunan Internasional mengesahkan RUU S-240 dengan amandemen pada 27 Februari 2019.

Dilansir dari Theepochtimes.com pada Jumat (1/3/2019) silam, putusan itu akan diajukan kepada anggota parlemen untuk pembacaan akhir di House of Commons.

Membicarakan perdagangan organ, mengingatkan ke 14 tahun lalu pada tahun 2006.

Baca Juga: Manfaat Minyak Ketumbar; Atasi Kondisi Emosional, Tetap Perhatikan Ini

Ketika laporan telah ungkap berita tentang pengambilan organ secara sistematis oleh otoritas Tiongkok dari tahanan.

Laporan tersebut didasarkan pada saksi tentang para dokter yang mengambil organ dari korban saat mereka masih bernafas.

“Sangat menyakitkan untuk mengingat masa lalu. Organ-organ yang diambil dari manusia hidup dijual dengan harga sangat tinggi," ungkap saksi Annie (bukan nama sebenarnya).

Mantan suami Annie adalah seorang ahli bedah saraf dan salah satu dokter yang ditugaskan untuk melakukan tindakan keji itu oleh negara terhadap tahanan Falun Gong.

Baca Juga : Begadang Sambil Main Ponsel pada Tengah Malam, Pria 19 Tahun Ini Berakhir dengan Penyakit Mengerikan