Find Us On Social Media :

Hanya Gunakan Layang-layang dan Kondom, Militan Palestina Sukses Buat Tentara Israel yang Dikenal Hebat Kewalahan, hingga Kerahkan Sniper Andalan Mereka 

By Mentari DP, Minggu, 2 Agustus 2020 | 11:40 WIB

Militan Palestina menggunakan kondom untuk mengusik tentara Israel.

Intisari-Online.com - Selama bertahun-tahun lamanya Israel dan Palestina berperang.

Akibatnya jutaan warga Palestina tewas dan ratusan ribu lainnya mengungsi.

Warga Palestina pun hidup di bawah bayang-bayang ketakutan akan serangan  tentara Israel yang begitu hebat.

Walau begitu, mereka tidak menyerah.

Baca Juga: Berbulan-bulan Terinfeksi Covid-19, Beberapa Pasien Mulai Alami Gejala Tak Lazim, Dokter: Itu Mungkin Karena Efek Traumatis Tubuh

Bahkan warga Palestina mencoba melawan pasukan Israel menggunakan 'senjata sederhana'.

Ya, pada tahun 2018 silam, warga Palestina menerbangkan layang-layang yang segera menjadi senjata efektif penyebab teror.

Kejadian ini terjadi setelah demonstrasi massa di sepanjang perbatasan Gaza.

Layang-layang ini merupakan teknologi sederhana yang diciptakan secara spontan.

Baca Juga: 20 Hari Diisolasi Sebelum Dinyatakan Sembuh dari Covid-19, Presiden Brasil Sebut Ada 'Jamur' di Paru-parunya, 'Saya Merasa Lemah'

Shadi, salah satu dari lima remaja Palestina yang membuat layang-layang dengan mengenakan topeng Vendetta berkata, "Kami tidak pernah berpikir hasilnya akan sebaik itu."

"Ide dan alatnya begitu sederhana namun mampu membuat kerusakan."

Dia menjelaskan bahwa layang-layang dibuat dari plastik transparan agar tidak terdeteksi oleh radar atau penglihatan di langit.

Kemudian layang-layang dilengkapi dengan ujung gulungan kain yang dicelupkan ke dalam solar dan minyak pelumas yang menyala.

Lalu layang-layang itu akan segera membakar lahan Israel ketika mendarat.

Memang tidak ada yang terluka oleh kebakaran yang disebabkan layang-layang api ini.

Namun kerusakannya mampu membakar 910 hektar ladang dan cagar alam Israel.

Menteri Keamanan Publik Gilad Erdan mengatakan bahwa Israel harus kerahkan penembak jitu untuk merampungkan perkara layang-layang itu.

 

"Saya mengharapkan IDF (tentara Israel) untuk menangani selebaran layang-layang ini persis seperti mereka menghadapi teroris," ungkapnya.

Layang-layang plastik sederhana yang kini menjadi bagian perjuangan Palestina ini telah menjadi bagian dari perjuangan warga.

 

Baca Juga: Tak Tahu Kapan Sekolah Dibuka Kembali, Mendikbud Nadiem Makarim Izinkan Dana BOS Dipakai untuk Beli Kuota Internet, 'Buat Guru, Siswa, dan Orangtua Siswa'

Bahkan, Israel telah memasang drone pengintai untuk merobek serangan layang-layang.

Drone itu dilengkapi dengan pancing atau bilah yang diharap apat merobek atau memotong senar layang-layang di udara.

Namun Gilad Erdan mengakui keterbatasan langkah-langkah tersebut, mengatakan:

"Kami mungkin akan berakhir harus menembak selebaran layang-layang juga."

 

Gunakan balon dan kondom

Tak hanya menerbangkan layang-layang, para militan Palestina juga punya senjata baru untuk mengusik ketenangan tentara Israel.

Di mana mereka menerbangkan balon dan kondom yang membawa bahan peledak ke arah komunitas Israel bagian selatan.

Para militan Palestina ini memanfaatkan angin yang datang dari Laut Tengah untuk membawa 'bom-bom kondom' itu ke Israel Selatan.

Bagaimanapun juga, ini adalah ancaman serius, baik untuk para tentara maupun warga Israel.

Hingga artikel ini ditulis, bom kondom itu telah merusak beberapa lokasi, membakar hutan, membunuh satwa liar, tapi belum sampai memakan korban manusia.

 

Baca Juga: Bisa Picu Pecahnya Perang Dunia 3, Ini Rudal-rudal Israel yang Bisa Musnahkan Jutaan Orang di Dunia dalam Hitungan Menit

 

Walau begitu, pasukan pertahanan Israel IDF akan mengantisipasinya.

Di mana mereka telah melepaskan tembakan peringatan menggunakan drone kepada para militan Hamas yang tengah mempersiapkan “serangan” kondom selanjutnya.

“Layang-layang eksplosif dan balon-balon terbakar (tentu) bukan mainan anak-anak,” ujar Naftali Bennet, Menteri Pendidikan Israel di pertemuan mingguan Bayit Yehudi Knesset, lapor Times of Israel.

“Itu semua adalah senjata mematikan yang ditujukan untuk membunuh warga kami."

"Kami harus menghentikan (dengan memberi) tembakan (peringatan) di dekat target.”

Di tengah meningkatnya ancaman, pasukan pertahanan Israel IDF, dalam sebuah pernyataan mengatakan, balon terbang dan kondom ini sebenarnya merupakan serangan teror yang membahayakan penduduk Israel selatan.

“Balon (pada dasarnya) sesuatu yang tidak bersalah dan menyenangkan."

"Tapi jika digunakan untuk menyerang, cukup untuk menjadi target militer,” tambah Avichai Mandelblit, Jaksa Agung Israel.

(Moh. Habib/Muflika)

Baca Juga: Covid Hari Ini 1 Agustus 2020: Ada 109.936 Kasus di Tanah Air, Kantor dan Sekolah Disarankan Ditutup Hingga Akhir Tahun 2020, 'Kita Tak Punya Pilihan Lain'