Penulis
Intisari-Online.com -Pedangdut yang kini tak hanya sukses menjadi artis tapi juga pebisnis ini ternyata nyaris jadi korban perkosaan di awal kariernya.
Jalan terjal biasanya memang harus dilalui oleh para artis yang merintis kariernya dari awal.
Kerasnya persaingan untuk dapat menembus ketatnya dapur rekaman bukanlah sebuah rahasia baru di industri musik.
Terlebih bagi mereka yang benar-benar meniti karier dari nol atau bisa dibilang hanya bermodalkan suaranya.
Ketika akhirnya mereka sukses berkarier pun bukan tidak jarang isu-isu miring menerpa di balik keberhasilan tersebut.
Tidak sedikit yang dituduh telah menjual dirinya kepada produser agar bisa menembus dapur rekaman.
Benarkah demikian? Jika merujuk pada kesaksian artis dangdut berikut ini, bisa jadi benar adanya.
Di balik ketenaran dan kesuksesannya saat ini, dia mengaku pernah nyaris diperkosa saat akan meniti karier di dunia musik.
Pedangdut yang dimaksud adalah Inul Daratista.
Kondisi itu mempengaruhi psikologi Inul dan keluarga besarnya, sampai-samapi mereka takut keluar rumah bahkan sekadar untuk membaca surat kabar.
Kepada pembawa acara Melaney Ricardo, Inul mengatakan pertama kali menginjakkan kaki di Jakarta untuk pada 2002.
Inul merantau seorang diri ke Jakarta dari kampung halamannya, di daerah Jawa Timur.
Saat itu Inul mendapatkan pengalaman pahit lantaran hampir diperkosa oleh oknum di salah satu perusahaan label musik.
"Untuk bisa terkenal juga enggak gampang. Aku diajakin audisi dengan salah satu label di Jakarta dan aku pernah mau diperkosa di sana," ungkap Inul.
Ketika itu, oknum tak bertanggung jawab itu meminta imbalan lebih seusai proses rekaman lagu dan video klip yang telah rampung.
Pemilik nama lahir Ainur Rokhimah itu tak mengindahkan permohonan oknum tak bertanggung jawab tersebut dan lari dari perusahaan.
Dicekal publik
Bukan hanya hampir diperkosa, pedangdut yang terkenal dengan gaya Goyang Ngebor itu pernah dicekal lantaran aksi panggungnya dinilai berbau pornografi.
Kala itu raja dangdut Rhoma Irama yang mengatasnamakan Persatuan Artis Musik Melayu Indonesia (PAMMI) menentang Inul Daratista pada 2003 silam.
Rhoma Irama menilai aksi goyangan Inul Daratista mengundang dampak negatif dan merendahkan derajat musik dangdut lantaran berbau pornografi.
Perempuan kelahiran 21 Januari 1979 itu mengaku kejadian itu membuatnya depresi karena dampaknya kepada orangtuanya.
"Depresilah lihat orangtuaku sudah kayak orang gila, enggak berani keluar, enggak berani nonton televisi, pokoknya setiap hari lihat aku nangis, kan aku juga enggak tega," ungkap Inul.
Disembunyikan
Akibat kejadian tersebut, Inul akhirnya memutuskan pulang kampung dan disembunyikan pamannya di Pandaan.
Pelarian pelantun "Kocok-kocok" itu juga untuk menghindari kejaran media massa yang saat itu membutuhkan keterangan Inul Daratista.
"Pokoknya sampai Bapak Ibu enggak boleh nonton televisi, enggak boleh lihat berita, enggak boleh baca koran, pokoknya kayak gitu," ungkap Inul.
Mulai dari situ, istri Adam Suseno itu berpikiran tidak akan kembali ke Jakarta dan memilih bernyanyi di kampung halamannya.
"Nyanyi di kampung aja dengan honor Rp 250.000 enggak apa-apa kok. Yang penting aku enggak langsung ngelarang, enggak langsung cekal, terus enggak ada yang iniin aku," kata Inul.
"Ya istilahnya orang kampung datang ke Jakarta dikasih pressure yang sangat kuat gitu kan akhirnya jadi sedih. Ya enggak kuatlah, jujur aja enggak kuat," ucap Inul melanjutkan.
(Baharudin Al Farisi)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Cerita Inul Daratista yang Nyaris Diperkosa dan Dicekal Publik Saat Rintis Karier di Jakarta ".