Find Us On Social Media :

Tanpa Sakit Sekalipun, Kelelawar Bisa Bawa Virus Mematikan Seperti Covid-19, SARS, hingga Ebola di Tubuhnya, Ternyata Ini Rahasianya Bisa Bertahan Hidup

By Mentari DP, Kamis, 23 Juli 2020 | 15:00 WIB

Ilustrasi kelelawar.

Intisari-Online.com - Ketika virus corona yang menyebabkan penyakit Covid-19 pertama kali ditemukan, ada dugaan bahwa kelelawar yang menjadi sumbernya.

Lalu dari kelelawar itulah virus corona mulai menginfeksi manusia.

Jika benar bahwa kelelawar membawa virus corona, bagaimana mereka bisa bertahan?

Sementara manusia yang terkena virus corona langsung bisa sakit bahkan ada yang meninggal?

Baca Juga: Pakai Face Shield saat Keluar Rumah Memang Baik, Tapi Jangan Sekali-kali Anda Memakainya Tanpa Masker, 'Itu Sama Saja Bunuh Diri'

Dilansir dari bbc.com pada Kamis (23/7/2020), para ilmuwan telah menguraikan genetik enam jenis kelelawar di dunia.

Di mana mereka punya genetik untuk "kekebalan luar biasa", yang melindungi mereka dari virus mematikan.

Berikut enam spesies kelelawar yang memiliki kekebalan luar biasa tersebut antara lain:

Baca Juga: Dikenal Sebagai Diktator Paling Brutal Sepanjang Masa, Terbongkar Kehidupan Seks Adolf Hitler, 'Dia Suka Gadis-gadis Petani'

1. Kelelawar tapal kuda yang lebih besar (Rhinolophus ferrum equinum)

2. Kelelawar buah Mesir (Rousettus aegyptiacus)

3. Kelelawar berhidung tombak pucat (Physostomous discolor)

4. Kelelawar bertelinga tikus yang lebih besar (Myotis myotis)

5. Pipistrelle Kuhl (Pipistrellus kuhlii)

6. Kelelawar ekor bebas beludru (Molossus molossus).

 

Prof Emma Teeling dari University College Dublin mengatakan, kelelawar-kelelawar itu memiliki sekuens genom yang "sangat bagus".

Dengan begitu menunjukkan bahwa kelelawar memiliki "sistem kekebalan yang unik".

"Jika kita bisa meniru respons kekebalan kelelawar terhadap virus, maka kita berharap bahwa kita bisa segera menemukan vaksinya," katanya.

Prof Emma adalah salah satu pendiri proyek Bat1K, yang bertujuan untuk memecahkan kode genom semua 1.421 spesies kelelawar hidup.

"Genom ini adalah alat yang diperlukan untuk mengidentifikasi solusi genetik yang dikembangkan pada kelelawar yang akhirnya dapat dimanfaatkan untuk mengurangi penyakit," katanya.

Covid-19 diperkirakan muncul pada kelelawar, lalu berpindah ke manusia melalui hewan lain, yang belum teridentifikasi.

Sejumlah penyakit lain, termasuk SARS, MERS, dan Ebola, juga diperkirakan telah melompat ke manusia dengan cara ini.

Baca Juga: Kemarin Saling Bermusuhan dan Ancam Berperang, Tiba-tiba China dan Taiwan Bersatu untuk Menyerang Jepang Secara Besar-besaran, Ada Apa?

 

Dengan begitu, para ahli ekologi dan konservasi telah memperingatkan bahwa kelelawar tidak boleh dianiaya.

Kita tidak boleh mengganggu habitat alami mereka.Sebab mereka menimbulkan sedikit risiko bagi kesehatan manusia.

Dan juga mereka sangat penting untuk keseimbangan alam.

Lalu para ilmuwan juga mengetahui bagaimana interaksi kelelawar dengan hewan lainnya.

Dan ditemukan bahwa kelelawar paling dekat kaitannya dengan kelompok yang terdiri dari karnivora (seperti anjing, kucing dan anjing laut), trenggiling, paus, dan ungulata (mamalia yang digerakkan).

Sehingga ada kemungkinan hewan-hewan di atas dari perantara antara kelelawar dan manusia dalam menyebarkan virus.

Dengan begini, para ilmuwan berharap dapat menggunakan informasi tersebut untuk memecahkan rahasia tentang bagaimana kelelawar membawa virus corona tanpa membuat mereka sakit. 

Lalu pada akhirnya dapat memberikan solusi untuk membantu kesehatan manusia selama pandemi ini dan masa depan.

Dan memahami bagaimana kelelawar dapat mentolerir virus tanpa sakit dapat membantu dalam pengembangan pengobatan baru untuk virus seperti Covid-19 ini.

Baca Juga: Harganya Rp3,8 Triliun per Unit, Begini Kehebatan Pesawat Tempur Eurofighter Typhoon yang Ingin Diboyong Menham Prabowo, 'Mau Beli 15 Tapi Semuanya Bekas Pakai Milik Austria'