Kemarin Saling Bermusuhan dan Ancam Berperang, Tiba-tiba China dan Taiwan Bersatu untuk Menyerang Jepang Secara Besar-besaran, Ada Apa?

Mentari DP

Penulis

Kementrian luar negeri China dan Taiwan sama-sama melancarkan serangan besar-besaran ke Jepang. Apa yang terjadi?

Intisari-Online.com - Taiwan menjadi salah satu negara yang bersitegang dengan China.

Hal ini karena China mengklaim kedaulatan mereka atas Taiwan tapi langsung fitolak dengan tegas oleh Taiwan.

BahkanPresiden Taiwan Tsai Ing-wenberkata mereka tidak dapatmenerima menjadi bagian dari China dengan tawaran "satu negara, dua sistem".

Sementara China membalas bahwa"reunifikasi" tidak bisa dihindari dan tidak akan pernah menolerir kemerdekaan Taiwan.

Baca Juga: Harganya Rp3,8 Triliun per Unit, Begini Kehebatan Pesawat Tempur Eurofighter Typhoon yang Ingin Diboyong Menham Prabowo, 'Mau Beli 15Tapi Semuanya Bekas Pakai Milik Austria'

Namun di tengah situasi yang memanas ini, China dan Taiwan tiba-tiba bersatu?

Ada apa?

Ternyata ini karena langkah yang diambil oleh Jepang.

Dilansir dari theexpress.co.uk pada Kamis (23/7/2020), para pejabat di Jepang telah menyetujui undang-undang untuk mengubah nama area administrasi yang dikenal sebagai Senkaku dalam bahasa Jepang dan Diaoyu Dao kepada rakyat China.

Baca Juga: Siaga Perang Dunia Ketiga, Militer Rusia Tiba-tibaLuncurkan 'Tank Terbang' yang Dapat Menyemburkan Api, Salah Satu Senjata Mematikan yang Pernah Ada

Majelis Kota Ishigaki di prefektur Okinawa telah sepakat untuk mengubah nama daerah yang meliputi pulau-pulau yang disengketakan dari Tonoshiro ke Tonoshiro Senaku mulai 1 Oktober.

Namun perubahan nama "Tonoshiro Senaku" ini dipandang sebagai upaya Tokyo untuk mengambil kendali atas pulau-pulau tak berpenghuni yang diklaim oleh China dan Taiwan.

Juru bicara kementerian luar negeri China, Zhao Lijian, bersikeras daerah itu adalah wilayah yang melekat di China dan menuduh Jepang melanggar hukum.

"Pengadopsian Jepang atas RUU yang mengubah nama adalah provokasi serius terhadap kedaulatan wilayah China," kataZhao Lijian.

“Itu tidak dapat mengubah fakta bahwa Diaoyu Dao adalah milik China."

"Kami dengan tegas menentang langkah yang diambil oleh Jepang ini."

Penolakan China juga disetujui oleh Taiwan.

Negara yangdianggap oleh China sebagai "provinsi yang tidak patuh" ini dengan tegas mengutuk langkah tersebut.

Taiwan menegaskan kembali klaim kedaulatannya atas pulau-pulau yang dikenal sebagai Diaoyutai.

Dalam sebuah pernyataan, kementerian luar negeri Taiwan mengatakan: "Fakta bahwa negara kita memiliki kedaulatan tidak dapat dibantah."

"Klaim dan tindakan sepihak yang dilakukan oleh pihak lain tidak dapat mengubah fakta ini."

Baca Juga: Nyaris Kolaps, Nyatanya Peneliti Temukan Virus Corona yang Beredar di Italia Tidak Datang dari China, Lalu dari Mana?

Sebagai catatan, pulau-pulau yang diperebutkan itu terletak di sebelah timur China Daratan, timur laut Taiwan, dan barat Pulau Okinawa, Jepang.

Pulau ini memang punya banyak manfaat. Ada banyak hotel di sana sertaterletak dekat dengan daerah penangkapan ikan yang kaya dan cadangan minyak dan gas.

Sementara pihak Jepang melaporkan bahwa perubahan nama itu dilakukan untuk menghindari kesalahan administrasi.

Karena lokasi lain di Kota Ishigaki yang juga disebut Tonoshiro.

“Sehubungan dengan perubahan nama suatu daerah di dalam kotamadya," ucapSekretaris Kabinet Jepang Suga Yoshihide.

"Di bawah Undang-Undang Otonomi Daerah, kepala kotamadya yang bersangkutan harus melakukannya dengan suara majelis kota yang relevan, dan Pemerintah seharusnya tidak mengomentarinya."

Baca Juga: Buah Ajaib, Disebut Bisa Atasi Maag hingga Kanker Payudara, Siapa Sangka Kubis Juga Diklaim Bisa Bantu Melawan Virus Corona

Artikel Terkait