Find Us On Social Media :

Memilukan, Pekerja Sosial Ini Makamkan Jasad Tak Dikenal hingga Belikan Batu Nisan, 3 Bulan Kemudian Baru Terungkap Jasad Itu Anaknya Sendiri yang Hilang, Begini Kisahnya

By Khaerunisa, Senin, 20 Juli 2020 | 10:43 WIB

Antariksa (tengah) didampingi babinkamtibmas, Babinsa, serta perangkat Kecamatan Pekalongan Timur berdoa di pusara Suryo di TPU Sapuro.

Memilukan, Pekerja Sosial Ini Makamkan Jasad Tak Dikenal hingga Belikan Batu Nisan, 3 Bulan Kemudian Baru Terungkap Jasad Itu Anaknya Sendiri yang Hilang, Begini Kisahnya

Intisari-Online.com - Peristiwa memilukan menimpa Antariksa (48), seorang pria asal Pekalongan, Jawa Tengah yang anaknya menghilang.

Ia tak menyangka bahwa jasad tak dikenal yang ditemukan warga tiga bulan lalu adalah anaknya sendiri.

Saat itu, ia bahkan ikut memakamkan bersama warga lain.

Pegawai Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan itu mengira jasad tersebut aadalah jasad anak punk.

Baca Juga: Kunjungi Apartemen Kakaknya, Wanita ini Syok Temukan Kakaknya Dimutilasi: Tubuh Tanpa Kepala, Tangan dan Kaki Menyambut sang Wanita Saat Membuka Apartemen

Ternyata jasad tersebut adalah jasad anaknya, Surya Maulana Putra (15) yang ia cari keberadaannya.

Dan betapa sedihnya, dia temukan anaknya itu, sudah berada dalam kuburan.

Penemuan anak kandungnya dalam kondisi sudah dimakamkan ini, membuat Antariksa dan Faekoh (48) warga Kelurahan Baros, Kecamatan Pekalongan Timur, Kota Pekalongan berduka.

Surya dikeatahui hilang sejak 18 April 2020.

Baca Juga: 5 Angkatan Laut Paling Kuat Sepanjang Masa, Termasuk Teknologi China yang 1.000 Tahun Lebih Maju dari Eropa Saat Dinasti Ming Sedang Jaya-jayanya

Surya merupakan anak keempat dari Antariksa dan Faekoh.

"Sejak hilang, setiap hari saya mencari keberadaannya. Pada saat pencarian dari siang hingga malam hari saya dibantu oleh Babinkamtibmas dan Babinsa," kata Nanang panggilan akrabnya Antariksa saat ditemui Tribunjateng.com, di rumahnya, Sabtu (18/7/2020).

Sehari setelah hilangnya Surya yang pergi tanpa kabar, pihaknya mendapatkan informasi dari teman Surya bahwa, anaknya pergi bersama KNP (17) alias NK warga Setono, Kecamatan Pekalongan Timur Kota Pekalongan tersangka pembunuhan di bantaran Sungai Klego, Kecamatan Pekalongan Utara.

Kemudian, dirinya mencari keberadaan NK (tersangka) dan diketahui berada di Setono.

Baca Juga: Rahib Gila Asal Rusia yang Penuh Berahi, Grigori Rasputin, Kutukan Kematiannya Menghancurkan Kekaisaran Rusia

Setelah itu, NK dibawa di Kecamatan Pekalongan Timur untuk dimintai keterangan terkait hilangnya Suryo.

"Pada saat dimintai keterangan, NK mengaku bahwa pergi bersama Surya ke wilayah Bandar, Kabupaten Batang. Namun, dari keterangan NK bahwa Surya pergi duluan."

"Padahal, anak saya itu tidak pernah menginap ke rumah orang lain dan membawa sepeda motor sendirian."

"Karena tidak percaya, saya ditemani pak Babin dan Babinsa mencari ke Bandar mencari Surya tapi hasilnya nihil," imbuhnya.

Baca Juga: Covid Hari Ini 20 Juli 2020: Ketika Angka Kasus Positif Covid-19 Indonesia Lebih Tinggi dari China, Tapi yang Sebenarnya Terjadi Lebih Parah?

Nanang menjelaskan, pada saat itu ia tidak menaruh curiga terhadap NK. Karena, dari hasil keterangan sangat mempercayai.

"Setiap hari ia mencari keberadaan anaknya. Hasilnya nihil terus. Banyak, teman saya dan orang yang curiga sama NK tapi tidak ada bukti sehingga saya pasrah pada Yang Maha Kuasa," jelasnya.

Seminggu hilangnya Surya, ia mendapatkan informasi adanya penemuan mayat di Jalan Dr. Sutomo, Kelurahan Noyontaansari, Kecamatan Pekalongan Timur, Kota Pekalongan.

Saat ditemukan, mayat tersebut tidak ada identitasnya dan bahkan sudah tidak bisa dikenali karena tubuhnya sudah dikerubungi belatung.

Baca Juga: Manfaatkan Sebelum Dibuang, Bakar Sedikit Bagian Ujung Sikat Gigi Bekas, Bisa Digunakan untuk Hal Ajaib Ini, Lho!

"Penemuan mayat tersebut pada tanggal (24/4/2020). Tugas saya kan, sebagai pekerja sosial dan selalu mengurusi ketika ada mayat ditemukan tanpa identitas."

"Pada saat ditemukan, saya membatin tinggi badan dan kulit kakinya sama seperti anak saya, tapi wajah tidak bisa dikenali karena kulit sudah mengelupas dan banyak belatung."

"Lalu, kepala saja sudah hampir lepas," kata Nanang.

Pihaknya juga menceritakan, pada saat jenazah itu dimandikan dan salatkan ia terus teringat pada anaknya.

Baca Juga: Dengan Air Mata Berlinang, Dokter Kandungan Ini Ceritakan Kisah Pilunya Bantu Persalinan Seorang Istri yang Telah 14 Tahun Mandul Tapi Berujung Kematian

Lalu saat di TPU, biasanya mayat tanpa identitas diberikan nisan dari bambu biasa.

Tapi, terhadap mayat tersebut ia memberikan batu nisan dan menuliskan tanda X di batu nisan tersebut.

Tujuannya, agar apabila ada orangtuanya mencari sudah ada tanda.

"Begitu spesial sekali saya perlakukan mayat tersebut, saya belikan batu nisan dan saya juga terus berdoa di pusara anak tanpa identitas tersebut. Saya sering ke sana karena saya rindu dengan anak saya," katanya, mengenang dan tak menyangka bahwa mayat yang dimakamkan tersebut adalah anak kandungnya sendiri.

Baca Juga: Kerja Keras dalam 10 Pertempuran Lawan Teroris, Pasukan Khusus Inggris SAS Berhasil Tumbangkan 100 Anggota ISIS

Kemudian, beberapa hari yang lalu membaca di berita online dan informasi di sosial media bahwa NK menjadi tersangka pembunuhan remaja di bantaran Sungai Bantaran Klego.

Saat itu juga, Nanang muncul kecurigaan terhadap NK.

"Kakaknya Surya melihat di sosial media, bahwa NK ditangkap polisi karena melakukan pembunuhan. Terus, banyak warga yang bilang bahwa NK juga terlibat kasus pembunuhan yang mayatnya ditemukan membusuk di jalan Dr. Sutomo, Kelurahan Noyontaansari," tutur Nanang.

Mendapatkan informasi tersebut, ia langsung ke kantor polisi untuk memastikan keberadaan anaknya kepada NK.

Baca Juga: Bingung Pilih Jurusan? Ini 7 Jurusan Kuliah yang Jadi Incaran HRD, Banyak Dibutuhkan!

"Saya datang ke kantor polisi karena saya yakin, anak saya jadi korban pembunuhan oleh NK. Tapi, saat saya ke kantor polisi NK masih diperiksa," tuturnya.

"Tapi saya pastikan, jasad yang ditemukan tanpa identitas tersebut merupakan anak saya. Lalu, saya langsung datang ke makam, berdoa serta membersihkan kuburan anak saya," katanya.

Menurut Nanang, kepastian tersebut ia dapatkan berdasarkan dari kendaraan yang dimodifikasi oleh Surya berada di Kabupaten Batang.

"Saya dengar, bahwa kendaraan (bb) Surya yang sudah dimodifikasi berada di Batang. Karena, pelek motor yang berwarna emas itu tidak diubah dan saya ingat sekali," ujarnya.

Baca Juga: Sedang Asyik-asyiknya Menyisir Pantai, Wanita ini Temukan Surat dalam Botol, Isinya Pesan Mengerikan yang Bertanda 10 September 2001

Nanang mengenang, Surya merupakan anak yang penurut dan jiwa sosialnya tinggi.

Teman sekolahnya SMP juga berdatangan.

Seolah tak percaya bahwa Surya telah tiada. Mereka menangis bersedih kehilangan teman baik.

"Kami menggelar doa bersama untuk kepergian Surya seminggu ini. Semoga anak saya tenang di sana, saya serta istri sudah ikhlas atas kepergian Surya," terang Nanang menahan air matanya menetes.

Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Pekalongan Kota AKP Ahmad Sugeng saat dihubungi Tribunjateng.com mengatakan saat ini pihaknya masih memperdalam kasus tersebut.

"Terkait kasus pada bulan April tahun 2020, anggota masih memperdalam dan melakukan penyelidikan terhadap tersangka. Apakah ada tersangka yang lain, kami masih melakukan penyelidikan," kata AKP Ahmad. (Indra Dwi Purnomo)

Baca Juga: Tersulut Api Cemburu, Seorang Pria Bunuh Pacarnya di Mobil, Percakapan Sang Pacar Ini yang Didengar Pelaku Sebelum Melakukan Aksi Kejinya

Artikel ini telah tayang di Tribunpapua.com dengan judul Cerita Ayah di Pekalongan Makamkan Jasad Tak Dikenal yang Ternyata Anak Kandungnya yang Hilang