Baru Kembali Terjadi Setelah Dua Dekade, Komposisi Kapal Induk Amerika di Laut China Selatan Ini Tunjukkan Rasa Frustasi AS dengan Polah Tiongkok

Ade S

Penulis

Baru Kembali Terjadi Setelah Dua Dekade, Komposisi Kapal Induk Amerika di Laut China Selatan Ini Tunjukkan Rasa Frustasi AS dengan Polah Tiongkok

Intisari-Online.com -Amerika Serikat semakin menunjukkan rasa frustasinya terhadap polah Tiongkok di Laut China Selatan lewat komposisi kapal induknya.

Bukan main-main, kompsisi kapal induk ini tidak pernah terjadi lagi selama hampir dua dekade.

Maka, bukan urusan main-main jika Amerika Serikat sampai melakukan sebuah strategi yang amat langka di wilayah sengketa tersebut.

Mereka benar-benar merasa perlu mengambil tindakan tegas atas aksi serabat-serobot yang dilakukan oleh Tiongkok.

Baca Juga: Sungguh Mencurigakan Perilaku Malaysia, Saat Negera Lain Kebakaran Jenggot Soal Aksi China di Laut China Selatan, Mengapa Negara itu Justru Diam Saja?

Komposisi yang dimaksud adalah hadirnya dua kapal induk milik Angkatan Laut AS secara bersamaan diLaut China Selatan, untuk kedua kalinya bulan ini.

Kapal induk USS Ronald dan USS Nimitz melakukan aksi latihan perang yang terdiri lebih dari 12.000 personel militer AS.

Latihan tersebut berlangsung di antara dua kapal induk dan kapal penjelajah serta kapal perusak pengawal mereka, yang beroperasi di Laut China Selatan pada Jumat kemarin.

Dalam pernyataannya, Armada Pasifik AS menyebut kedua kapal induk, dengan lebih dari 120 pesawat dikerahkan di antara kedua kapal yang melakukan latihan pertahanan udara taktis untuk menjaga kesiapan dan kecakapan berperang.

Baca Juga: AS Sudah Mulai Memihak ASEAN, Bisakah Indonesia dan Negara ASEAN Lain Pertahankan Laut China Selatan dari Terkaman China?

"Pasukan berlatih ke tingkat kesiapan tertinggi untuk memastikan daya tanggap terhadap segala kemungkinan melalui proyeksi daya," tulis pernyataan tersebut.

Kehadiran Nimitz dan Reagan di Laut China Selatan awal bulan ini menandai pertama kalinya dua kapal induk AS beroperasi bersama di sana sejak 2014.

Sebelumnya aksi serupa pernah terjadi pada 2001.

Latihan itu dimulai pada 4 Juli dan Lt. Cmdr. Sean Brophy di atas kapal Reagan mengatakan pada 8 Juli bahwa setiap kelompok melanjutkan tugas masing-masing.

Di sisi lain, China yang mengklaim hampir seluruh Laut China Selatan yang seluas 1,3 juta mil persegi ini bereaksi keras terhadap kehadiran kapal induk di wilayah itu pada awal Juli.

"Tindakan AS dimaksudkan untuk mendorong perselisihan antar negara, mempromosikan militerisasi Laut China Selatan, dan merusak perdamaian dan stabilitas di Laut Cina Selatan," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Cina Zhao Lijian.

Baca Juga: Terlalu Memperhatikan Polah China di Laut China Selatan, Tidak Ada yang Sadar Adanya Perompak Modern di Laut Natuna Utara, Ini Bahayanya Mereka

Sejak itu, ketegangan meningkat, dengan Washington pekan ini melabeli sebagian besar klaim maritim China di Laut Cina Selatan sebagai aksi ilegal.

"Dunia tidak akan membiarkan Beijing memperlakukan Laut China Selatan sebagai kerajaan maritimnya," kata Menteri Luar Negeri AS Negara Mike Pompeo.

"Amerika mendukung sekutu dan mitra Asia Tenggara kami dalam melindungi hak kedaulatan mereka atas sumber daya lepas pantai, konsisten dengan hak dan kewajiban mereka di bawah hukum internasional."

Aksi ini dibalas oleh Kedutaan Besar Tiongkok di Washington yang menyebut tuduhan itu sama sekali tidak dapat dibenarkan.

AS juga disebut memutarbalikkan fakta dan hukum internasional dengan membesar-besarkan situasi di kawasan itu dan berupaya menabur perselisihan antara China dan negara-negara pesisir lainnya.

Sehari setelah pengumuman Pompeo, sebuah perusak rudal yang dipandu AS berlayar dekat Kepulauan Spratly yang diklaim oleh China.

Baca Juga: Polah Tiongkok di Laut China Selatan Disebut Persis Seperti Perusahaan Terkuat di Dunia yang Pernah Kuras Kekayaan Seluruh Indonesia Selama Ratusan Tahun Ini, Keji!

Langkah itu digambarkan sebagai bagian dari operasi kebebasan navigasi.

Artikel ini sudah tayang di Kontan.co.id dengan judul "Langka, dua kapal induk AS latihan perang bersama di Laut China Selatan".

Baca Juga: China Semakin Terpojok, Inggris Ikut-ikutan Kirim Kapal Perang Terbesar yang Pernah Mereka Bangun ke Laut China Selatan, Mau Gabung dengan AS dan Jepang

Artikel Terkait