Find Us On Social Media :

Main Salah-salahan, Kini Giliran China Minta AS Berhenti Bikin Runyam Kondisi di Laut China Selatan

By Tatik Ariyani, Selasa, 14 Juli 2020 | 17:35 WIB

Kapal Induk USS Ronald Reagan.

Intisari-Online.com - Pemerintah Amerika Serikat pada hari Senin (13/7/2020) menolak klaim China atas sumber daya lepas pantai yang disengketakan di sebagian besar Laut China Selatan.

Langkah ini dinilai dapat memperburuk hubungan yang erat antara dua ekonomi terbesar dunia.

Melansir Reuters, Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo mengatakan, China tidak menunjukkan dasar hukum yang komprehensif untuk ambisinya di Laut China Selatan dan selama bertahun-tahun telah menggunakan intimidasi terhadap negara-negara pantai Asia Selatan lainnya.

"Kami memperjelas: Klaim Beijing atas sumber daya lepas pantai di sebagian besar Laut China Selatan sepenuhnya melanggar hukum, seperti kampanye penindasan untuk mengendalikan mereka," kata Pompeo seperti yang dikutip Reuters.

Baca Juga: Kelanjutan Ketegangan Lembah Galwan: Meski Narendra Modi Mengancam China, Pakar Sebutkan Ia Tidak Akan 'Membangunkan Macan Tidur' Karena Sudah Sadar Diri Duluan

Amerika Serikat telah lama menentang klaim teritorial China yang luas di Laut China Selatan dengan mengirimkan kapal perang secara teratur melalui jalur air strategis untuk menunjukkan kebebasan navigasi di sana.

Pernyataan Senin kemarin mencerminkan nada yang lebih keras.

"Dunia tidak akan membiarkan Beijing memperlakukan Laut China Selatan sebagai kerajaan maritimnya," kata Pompeo.

Menanggapi hal tersebut, China mengatakan pihaknya tidak berniat mengubah Laut Cina Selatan menjadi kerajaan maritim.

Baca Juga: Dituduh Mulai Luncurkan Pertahanan Identifikasi Zona Udara Laut China Selatan, China Menampik, 'Itu Fitnah Agar Hubungan Kami dengan yang Lain Memburuk'