Find Us On Social Media :

Seolah Terbiasa Membantai Rakyat Indonesia, Belanda Terbukti Biarkan Muslim Bosnia Jadi Korban Genosida di Srebrenica, 8000 Nyawa Melayang

By Ade S, Minggu, 12 Juli 2020 | 09:21 WIB

Seolah Terbiasa Membantai Rakyat Indonesia, Belanda Terbukti Biarkan Muslim Bosnia Jadi Korban Genosida di Srebrenica, 25 Tahun Lalu

Bosnia-Herzegovina mendeklarasikan kemerdekaannya pada 1992 setelah referendum, dan diakui tidak lama kemudian oleh pemerintah AS dan Eropa.

Tetapi kelompok Serbia Bosnia memboikot referendum. Segera setelah itu pasukan Serbia Bosnia - didukung oleh pemerintah Serbia - menyerang negara yang baru terbentuk.

Mereka mulai mengeluarkan Bosniaks dari wilayah itu untuk menciptakan "Serbia Raya" - kebijakan yang dikenal sebagai pembersihan etnis.

Orang-orang Bosniak, yang sebagian besar adalah Muslim, adalah keturunan dari Slavia Bosnia yang menganut Islam di bawah pemerintahan Turki Ottoman pada Abad Pertengahan.

Pasukan Serbia Bosnia merebut Srebrenica pada tahun 1992 tetapi wilayah itu segera diambil kembali oleh tentara Bosnia. Pengepungan pun dan bentrokan antara kedua belah pihak pun terjadi.

Pada April 1993, Dewan Keamanan PBB menyatakan kantong itu merupakan "daerah aman ... bebas dari serangan bersenjata atau tindakan permusuhan lainnya".

Namun pengepungan berlanjut. Persediaan makanan hampir habis untuk warga sipil dan untuk pasukan tentara Belanda yang ikut beroperasi sebagai pasukan penjaga perdamaian PBB. Penduduk Bosniak mulai mati kelaparan.

Pada 6 Juli 1995, pasukan Serbia Bosnia menyerang Srebrenica. Pasukan PBB menyerah atau mundur ke kota, dan serangan udara NATO, yang dipanggil untuk membantu, tidak berbuat banyak untuk meredakan serangan.

Wilayah itu jatuh dalam lima hari. Jenderal Mladic berjalan dengan penuh kemenangan melintasi kota bersama para jenderal lainnya. Sekitar 20.000 pengungsi melarikan diri ke pangkalan utama tentara PBB.

Baca Juga: Misionaris ini Diklaim Bisa Memusnahkan Kelompok Suku Terisolasi Hanya karena Melakukan Kontak dengan Mereka