Penulis
Langgar Kesepakatan dan Justru Siapkan Tank di Perbatasan, Rusia Hampir Buat Ukraina Jiper, Sampai Pesan Rudal Canggih dari AS yang Dijamin Bisa Lawan dengan Tangguh Karena Hal Ini
Intisari-online.com -Ukraina dan Rusia mengalami semacam ketegangan yang cukup membahayakan.
Dua negara yang awalnya adalah satu negara di bawah nama Uni Soviet itu kini alami ketegangan terkait prahara separatis.
Dikutip dari Kompas.com, Ukraina sedang alami ancaman serangan separatis.
Aksi tersebut rupanya didukung penuh oleh Rusia.
Berpusat di Donbass, Ukraina Timur, Kremlin telah kerahkan tank ke sana.
Hal tersebut dikonfirmasi oleh Penanggung jawab Direktorat Utama untuk Kerjasama Internasional dan Verifikasi Angkatan Bersenjata Ukraina, Letnan Jenderal Leonid Holopatiuk.
Ia katakan hal tersebut saat pertemuan Forum Organisasi untuk Keamanan dan Kerjasama di Eropa (OSCE) untuk Kerjasama Keamanan.
OSCE bertanggung jawab untuk memantau implementasi perjanjian Minsk II yang mulai berlaku pada 2015.
Perjanjian Minsk II yang melibatkan Ukraina, Rusia, Prancis, dan Jerman bertujuan untuk meredakan pertempuran di Donbass, Ukraina.
Di bawah kesepakatan ini, Rusia seharusnya menarik semua senjata berat, termasuk tank dan artileri beratnya, dari Donbass.
Ukraina sendiri tidak tinggal diam melihat Kremlin melanggar kesepakatan tersebut.
Rupanya, mereka siapkan rudal Javelin untuk melawan tank Rusia.
Rudal Javelin adalah salah satu rudal canggih di dunia, yang merupakan rudal anti-tank.
Tentara Ukraina juga telah diizinkan menggunakan rudal yang baru dipasok oleh Amerika Serikat (AS) tersebut.
Mereka bisa gunakan di mana saja di negara Ukraina dan terhadap pihak manapun.
Termasuk terhadap tank Rusia di wilayah Donbass tersebut, selama tujuan utamanya adalah mempertahankan diri.
Pemberitahuan tersebut menyusul pengumuman bahwa Angkatan Darat Ukraina sedang bersiap untuk segera mengirim pasukan yang dilengkapi Javelin ke garis depan.
Otoritas Ukraina memperkirakan Rusia memiliki senjata berat dan menyiapkan setidaknya 481 tank berbagai varian di Donbass sebagaimana dilansir dari The Drive, Selasa (7/7/2020).
Tentara Ukraina menerima beberapa pucuk rudal Javelin, yang juga dikenal sebagai FGM-148, di tahap pertama pada 2018.
Pada pengiriman rudal Javelin tahap kedua, AS menunda pengirimannya sampai akhir 2019.
Baca Juga: Hadapi Corona: 5 Cara Memasak dan Menyimpan Makanan Tanpa Kulkas
Berdasarkan ketentuan perjanjian ekspor dengan pemerintah AS, Angkatan Darat Ukraina hanya dapat menggunakan rudal Javelin ini jika terjadi invasi terbuka.
Pejabat AS mengatakan Ukraina tidak diberikan batasan geografis saat menggunakan rudal Javelin yang dipasok oleh AS tersebut.
"Javelin dipasok kepada Ukraina asal senjata tersebut digunakan untuk mempertahankan diri," ujar reporter CNN, Ryan Browne, dalam kicauannya di Twitter, Selasa.
Definisi militer AS mengenai tindakan untuk mempertahankan diri terbukti cukup fleksibel dalam berbagai kesempatan.
Sebagai contoh, selama bertahun-tahun, Pentagon menggunakan frasa mempertahankan diri sebagai alasan serangan udara di Somalia terhadap teroris Al Shabaab.
Angkatan Darat Ukraina bisa saja mengadopsi definisi mempertahankan diri yang sama dengan AS.
Sebagai contoh, sebuah unit pasukan di Donbass mungkin dapat menggunakan Javelin dengan klaim mempertahankan diri atas serangan separatis yang didukung Rusia.
(Danur Lambang Pristiandaru)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ukraina Siapkan Rudal Javelin untuk Melawan Tank Rusia"
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di sini