Penyebaran Virus Corona Melalui Udara Diakui WHO, Risiko Penularan Covid-19 Meningkat, Ini yang Harus Kita Waspadai

Khaerunisa

Penulis

Jika sebelumnya penularan virus corona melalui udara hanya menjadi desas-desus, kini hal tersebut mulai jelas

Penyebaran Virus Corona Melalui Udara Diakui WHO, Risiko Penularan Covid-19 Meningkat, Ini yang Harus Kita Waspadai

Intisari-Online.com - Jika sebelumnya penularan virus corona melalui udara hanya menjadi desas-desus, kini hal tersebut mulai jelas.

Sebanyak 200 ilmuwan mengirimkan surat terbuka menuding Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengabaikan kemungkinan penularan virus corona melalui udara.

Kemudian, WHO pun merespon surat tersebut dengan mengakuibahwa bukti baru menunjukkan, virus corona jenis baru penyebab Covid-19 dapat menyebar melalui udara, meski dibutuhkan penelitian lebih lanjut untuk benar-benar memastikannya.

WHO selama ini hanya menyebut virus corona ditularkan melalui tetesan (droplet) yang keluar ketika seorang penderita batuk atau bersin.

Baca Juga: Corona Adalah Senjata Biologis? Mana Mungkin, China Saja Dibuat Keok Tak Berdaya oleh Covid-19, Senjata Makan Tuan?

Jika telah dikonfirmasi, maka fakta tersebut akan memengaruhi pedoman WHO dalam hal pencegahan virus corona.

Dengan perkembangan terbaru ini, apa yang harus kita waspadai?

Selama ini, penularan melalui udara merupakan salah satu yang paling dikhawatirkan. Jika ini terjadi, maka penularan akan lebih mudah terjadi.

Epidemiolog Universitas Airlangga Windhu Purnomo mengatakan, penularan virus corona melalui udara meningkatkan risiko penularan di tempat-tempat tertutup.

Baca Juga: Buronan Kasus L/C yang Dapat Red Notice dari Interpol Akhirnya Berhasil Diberangus, BNI Bisa Bernapas Lega: Bisa Kurangi Kerugian Perusahaan...

Ia mencontohkan, kondisi itu misalnya di bioskop, ruang karaoke, dan bar.

Menurut dia, pengelola tempat dengan minim ventilasi harus membuka semua pintu dan jendela selama beraktivitas di dalam ruangan itu.

"Pemilik lokasi atau ruang tertutup harus membuka semua pintu dan jendela selama ada aktifitas di dalam ruang-ruang itu dan penggunaan AC di ruang tertutup dikurangi," kata Windhu saat dihubungi Kompas.com, Kamis (9/7/2020).

"Ruang-ruang tadi hanya boleh diisi dengan seperempat atau sepertiga dari kapasitasnya," lanjut dia.

Baca Juga: Gejala Hamil 16 MInggu, Janin Sebesar Alpukat dan Payudara Makin Besar

Bioskop beroperasi akhir Juli Windhu juga menyoroti rencana pembukaan bioskop pada akhir Juli 2020 mendatang.

Sebelumnya, Gabungan Pengelola Bioskop Seluruh Indonesia (GPBSI) mewakili seluruh pengusaha bioskop di Indonesia sepakat untuk membuka kembali operasional bioskop pada 29 Juli 2020.

Kesepakatan itu diambil berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor HK.01.07/Menkes/382/2020 serta Surat Keputusan Bersama (SKB) Menteri Pendidikan dan Kebudayaan dan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif / Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Nomor 02/KB/2020.

Windhu mengatakan, pemerintah seharusnya mengkaji ulang keputusan itu dan menunda operasional bioskop.

Baca Juga: 11 Bagian Tergeli pada Wanita yang Selama Ini Menjadi Rahasia

Sebab, minimnya ventilator di ruang bioskop dapat memperbesar potensi penularan dan munculnya klaster baru.

"Itu sangat berisiko tinggi untuk terjadinya klaster-klaster penularan penonton bioskop," jelas dia.

Sebagai antisipasi, Windhu menyarankan agar masyarakat untuk tetap memakai alat pelindung diri, seperti masker ketika di area publik.

Kalau perlu, tambah dia, masyarakat juga harus menggunakan face shield. Di tempat-tempat tertutup, masyarakat juga harus menjaga jarak lebih jauh, yaitu sekitar dua meter lebih.

Baca Juga: Dalam Sehari Bertambah 2.657 Kasus Baru Covid-19, Apa yang Terjadi Dalam Penanganan Corona di Indonesia? Mengapa Semakin Parah?

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Ada Bukti Virus Corona Menyebar di Udara, Ini yang Harus Kita Waspadai

Artikel Terkait