Intisari-Online.com - Mungkin terdengar aneh ketika seorang wanita yang hidup sendiri terus menerima tamu tak dikenal dan bahkan keluar masuk kamarnya.
Meski terdengar cukup aneh, ternyata sebuah kisah menyentuh hati terselip di baliknya.
Hal itu terjadi pada seorang wanita tua bernama Kathy Felt, pada suatu ketika ia mendengar ketukan keras di pintu rumahnya.
Setelah dibuka ternyata itu adalah tetangganya Keith Pugmire yang datang kerumahnya untuk menawarkan bantuan padanya.
Tetangga Kathy tersebut, telah mendengar bahwa Kathy adalah wanita tua yang hidup sendirian dan berjuang melawan penyakitnya.
Mengutip CBS News, Kathy diketahui mengidap penyakit Multiple Sclerosis (MS) penyakit yang akan mematikan syarafnya lama kelamaan.
Kondisi ini menyerang sistem saraf pusat seseorang, termasuk otak dan sumsum tulang belakang.
Penyakit ini akan menimbulkan kekacauan dengan saraf dan mencegah perintah dan tindakan yang diteruskan sebagaimana mestinya.
Hal itu akan membuatnya sampai ke titik di mana seorang penderita tidak bisa lagi bergerak sama sekali.
Sayangnya, tidak ada obat untuk MS, hanya perawatan yang membantunya untuk tetap bertahan hidup dengan membuatnya lebih nyaman.
Meski demikian, Kathy tak pernah mau dikirim ke paanti Jompo supaya ada yang merawatnya saat ia benar-benar lumpuh.
Sebagai gantinya, Pugmire tergerak untuk menolongnya, ia memiliki gagasan untuk membantu Kathy.
Tetangganya datang dengan ide bahwa ia akan bergantian dengan putra Kathy untuk datang untuk membantunya beranjak dari tempat tidur.
Namun, hal itu tidaklah cukup karena tetangga Kathy dan putranya juga punya kesibukan lain yang membuatnya tidak bisa datang setiap saat.
Untuk itulah akhirnya, mereka meminta bantuan dari beberapa komunitas kecil seperti Sandy, Utah.
Setelah meminta bantuan, mereka berhasil mendapatkan 60 pria yang bersedia membantu Kathy naik ke tempat tidur di malam hari.
Mereka membuat jadwal, dan setiap malam dua orang mengunjungi Kathy untuk membantunya ke tempat tidur seoerti mengatur bantal dan memastikan Kathy nyaman saat tidur.
Sepuluh tahun kemudian, orang-orang itu masih menjadi sukarelawan dan merasa masih emosional karena "keajaiban" lingkungan welas asihnya.
Afif Khoirul M