Advertorial
Intisari-online.com - Banyak kisah kedermawanan dari orang-orang kaya di seluruh dunia.
Namun, ada pula di antara mereka milyader yang terkenal dengan sikap pelitnya, salah satunya adalah milyader satu ini.
Jean Paul Getty, atau dikenal J. Paul adalah salah satu milyader dari Amerika yang terkenal karena sikapnya yang sangat kikir.
Getty adalah salah satu milyader terkaya yang hidup pada tahun 1892-1976 yang menggeluti bisnis minyak dunia.
Dia adalah orang yang kaya raya, yang hidup bersama dengan 5 istrinya.
Namun, keluarga Getty terkenal sebagai milyader paling kikir di dunia, dan sangat sayang dengan uangnya.
Dia sering menggunakan jas kusut dan sweater tua agar terlihat miskin.
Bersama teman-temannya dia hanya mengeluarkan uang untuk membeli tiket murah ketika pergi ke pertunjukkan.
Padahal dia memiliki harta sebanyak 3 miliar dollar AS (Rp43 triliun) dalam kurs saat ini, dan menjalankan sekitar 200 perusahaan.
Pada akhir tahun 1960-an dia sering mengalami kesulitan dalam masalah bisnis.
Dia sering meminta uang pada temannya, dan bepergian dengan pesawat tanpa membayar tiket.
Berada di hotel mewah, Getty selalu memilih kamar paling murah dan paling kecil.
Namun, itu hanya segelintir kisah kekikiran yang dilakukan oleh Getty.
Pada tahun 1973, cucunya mendadak diculik ketika sedang membeli komik di sebuah kios di Roma, Italia.
Kelompok penculik itu meminta uang tebusan sebanyak 17 juta dollar AS (Rp247 miliar), jika ingin cucunya dikembalikan.
Tentu saja dengan sifat kikirnya Getty lebih sayang uangnya daripada cucunya, akhirnya dia menolak untuk menebusnya.
Terkenal karena sikapnya yang pelit, J. Paul Getty bersikeras untuk tidak membayar uang tebusan tersebut.
"Jika saya membayar sepeser saja untuk mereka, 14 cucu saya mungkin akan jatuh pada situasi yang sama," katanya.
Dia menghitung-hitung, tebusan itu setara dengan omset harian yang dihasilkan ladang minyaknya.
Karena menolak dibayar, penculik itu melakukan sesuatu yang mengerikan pada cucu Getty.
Mereka memotong rambut dan sebagian telinga cucu Getty yang diculiknya.
Mengetahui situasi itu, Getty akhirnya mau menebusnya namun dia menawarnya dengan tebusan 3 juta dollar AS (Rp43 miliar).
Sejak saat itu kehidupan Getty hancur total, dia jatuh ke dalam obat-obatan, mabuk-mabukan, dan mengalami stroke.
Dia menderita quadriplegia yang membuatnya mengalami kebutaan sebagian, dan berakhir meninggal dunia tahun 1976 disebabkan oleh stroke.