Misteri 275 Gajah Mati Bukan karena Perburuan, Tubuhnya Utuh Namun Tunjukkan Gejala Kelumpuhan atau Pincang hingga Sekarat

Muflika Nur Fuaddah

Penulis

Sebanyak 275 ekor gajah mati secara misterius. Kejadian itu membuat Botswana menggelar penyelidikan Total 275 gajah yang mati.

Intisari-Online.com - Sebanyak 275 ekor gajah mati secara misterius.

Kejadian itu membuat Botswana menggelar penyelidikan Total 275 gajah yang mati itu dikonfirmasi pada Kamis (2/7/2020).

Tak hanya itu, 2 minggu yang lalu ada 154 gajah kehilangan nyawa.

Kematian ratusan gajah ini pertama kali terjadi beberapa bulan lalu di wilayah Okavango Panhandle.

Baca Juga: Prediksi Sri Mulyani Meleset, Luhut Binsar Ungkap Kabar Mengejutkan yang Tiba-tiba Terjadi di Indonesia di Tengah Wabah Corona, Brasil Sampai Kalah Telak

Laporan yang dilansir dari Reuters (2/7/2020), pihak berwenang saat ini tengah melakukan penyelidikan terhadap penyebab kematian gajah-gajah.

Faktor perburuan sudah dikesampingkan sebagai penyebab kematian, karena para gajah ditemukan mati dengan badan masih utuh.

"Ada tiga laboratorium di Zimbabwe, Afrika Selatan, dan Kanada yang sedang dalam proses identifikasi sample gajah yang mati," kata Kementerian Lingkungan Hidup, Sumber Daya Alam, Konservasi, dan Wisata Botswana dalam keterangannya.

Baca Juga: Termasuk 'Jangan Manjakan Badan,' Ahli Penyakit Menular Sebut Umat Manusia Akan Hidup Bersama Virus Corona Dalam Waktu yang Lama, Ini 17 Fakta Lainnya

Menurut organisasi konservasi Elephant Without Borders (EWB), pengamatan dari langit menunjukan gajah-gajah dari segala usia tengah sekarat.

Baca Juga: Sempat Diragukan Oleh Angkatan Udaranya, Pesawat 'Siluman' Gyrfalcon FC-31 China Ini Justru Digadang-gadang Akan Berperan Besar di Angkatan Laut China, Tapi Ada Kelemahan yang Menghantuinya

EWB menghitung ada total 169 gajah yang mati hingga 25 Mei dan hingga 14 Juni dilaporkan ada 187 gajah yang mati.

"Beberapa gajah yang hidup kami amati terlihat lemah, lesu, dan kurus."

"Gajah-gajah itu terlihat mengalami disorientasi, kesulitan berjalan, menunjukkan tanda-tanda lumpuh sebagian atau pincang," kata EWB dalam keterangannya dikutip dari Reuters. Kemudian seekor gajah terlihat berjalan berputar-putar, tidak dapat mengubah arah meskipun didorong oleh anggota kawanan lainnya.

Baca Juga: Aksi Komplotan AS dan Israel? Fasilitas Nuklir Iran Terbakar dan Ada Kemungkinan Sabotase: Terjadi Setelah Ledakan di Dekat Pangkalan Militer

Diperlukan tindakan segera untuk mengetahui apakah kematian gajah-gajah itu disebabkan karena wabah atau keracunan.

Secara keseluruhan populasi gajah Afrika banyak berkurang karena perburuan, yang mana jumlah kematian gajah di Botswana menunjukan pertumbuhan yang tinggi.

Pada 1990, jumlah kematian gajah ada 80.000 ekor dan sekarang menjadi 130.000.

Baca Juga: Aksi Komplotan AS dan Israel? Fasilitas Nuklir Iran Terbakar dan Ada Kemungkinan Sabotase: Terjadi Setelah Ledakan di Dekat Pangkalan Militer

Namun mamalia ini dipandang sebagai gangguan oleh beberapa petani, yang tanamannya telah dihancurkan.

Pada Mei tahun lalu, Presiden Botswana Mokgweetsi Masisi telah mencabut larangan untuk perburuan besar gajah selama 5 tahun.

Namun, perburuan besar tidak terjadi pada April karena pandemi corona yang membuat diterapkannya pembatasan perjalanan mancanegara.

Baca Juga: Gagah-gagahan Pamer Kekuatan Militer Terus, Pengamat: China Belum Memenangkan 'Perang di Atas Ombak' Laut China Selatan

Sehingga pemburu dari banyak negara yang terkena Covid-19 tidak dapat memasuki Botswana.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "275 Gajah Mati Misterius di Botswana, Bukan karena Perburuan"

Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di https://www.gridstore.id/brand/detail/27/intisari

Artikel Terkait