Penulis
Intisari-Online.com - China merupakan salah satu negara yang kerap melakukan berbagai penelitian dan eksperimen, tak jarang mengejutkan dunia.
Kali ini, lagi-lagi China terungkap bikin eksperimen gila terhadap monyet.
Tiga monyet diuji dalam percobaan lintas spesies radikal.
Monyet-monyet itu hatinya dicangkok dengan hati babi.
Hasil eksperimen tersebut mengejutkan! Apa yang terjadi pada monyet-monyet itu?
Melansir Daily Star (30/6/2020), Sebuah tim ilmuwan Tiongkok melakukan eksperimen mentransplantasikan organ dari babi ke tiga kera.
Eksperimen itu dilakukan dalam apa yang berpotensi menjadi langkah maju menemukan solusi untuk mengatasi kekurangan organ global.
Seekor primata menerima hati asing melalui xenotransplantasi, sementara dua kera jantan lainnya menerima ginjal dan hati.
Eksperimen tersebut menunjukkan hasil mengejutkan ketika seekor primata jantan berhasil bertahan hidup.
Hal itu membuat primata menjadi hewan paling lama bertahan hidup setelah menerima transplatasi hati asing, direktur rumah sakit Li Xiaokang mengumumkan pada konferensi pers.
Para ilmuwan telah berhasil mentranplantasikan organ dari babi ke kera.
Semua organ telah bekerja dengan sempurna di dalam tubuh penerima, menurut laporan itu.
Rekaman diambil di Rumah Sakit Xijin, yang dijalankan oleh Universitas Kedokteran Angkatan Udara China, menunjukkan ahli memberikan pemeriksaan pada monyet rhesus jantan berusia 10 tahun.
Sayangnya, penerima jantung berusia delapan tahun meninggal setelah tujuh hari, sedangkan monyet berusia sembilan tahun dengan ginjal babo hidup hanya 24 jam setelah tiga prosedur dilakukan pada 13 Juni.
Seorang juru bicara rumah sakit mengatakan tim menggunakan teknik pengeditan genom yang dikenal sebagai KO retrovirus endogen (PERV) untuk melakukan tugas itu.
Prosedur ini dapat membantu manusia hidup dari transplantasi organ dari babi, berpotensi memberikan solusi terhadap kekurangan organ saat ini.
DNA monyet adalah 94% identik dengan manusia dan dengan demikian diharapkan operasi yang sama akan dapat bergeser ke manusia.
Ahli bedah transplantasi Rumah Sakit Xijing Profesor Dou Kefeng mengatakan: "Kemajuan terbaru dalam teknologi telah memungkinkan babi yang dimanusiakan secara genetik.
"DNA manusia dapat dimasukkan ke dalam babi, dan organ babi dapat ditransplantasikan ke manusia setelah gen yang berpotensi berbahaya tersingkir.
"Organ babi sangat mirip dengan manusia. Harapannya adalah menggunakan organ babi pada manusia, memecahkan krisis kekurangan organ," ujarnya.