Melansir New York Times, 29 Juni 2020, remdesivir akan dijual seharga 520 dollar AS (Rp7,5 juta) per botol kecil atau 3.120 dollar (Rp45,3 juta) per perawatan, untuk pasien dengan asuransi swasta.
Adapun untuk pasien dengan asuransi pemerintah dan yang berada di negara lain dengan sistem perawatan kesehatan nasional, remdesivir dibandrol dengan harga 390 dollar (Rp5,66 juta) per botol kecil atau 2.340 dollar (Rp33,97 juta) per perawatan.
Mulai dijual
Obat ini akan mulai dijual hanya di AS pada bulan Setember.
Artinya, para pasien Amerika akan menerima hampir seluruh hasil produksi Gilead, yaitu lebih dari 500.000 pengobatan.
Departemen Kesehatan AS juga telah mengalokasikan obat tersebut ke rumah sakit nasional berdasarkan kebutuhan.
Kemudian, setelah September, alokasi pengiriman obat tidak akan lagi ditentukan.
"Ini adalah kebijakan pertama AS. AS memang akan dijamin aksesnya."
"Tetapi permintaan dari seluruh dunia berpotensi melampaui pasokan," kata Ekonom Layanan Kesehatan dari Boston University, Rena Conti.
Sebelumnya, melalui sebuah uji klinis besar yang disponsori oleh National Institutes of Health, remdesivir disebut dapat mempersingkat waktu pemulihan meski tidak mengurangi jumlah kematian.