Sama-sama Sedang Miliki Masalah dengan China, India dan Jepang Lakukan Latihan Angkatan Laut Bersama, Bersekutu Lawan China?

Mentari DP

Penulis

Angkatan Laut India dan Jepang melakukan latihan bersama di Samudra Hindia pada akhir pekan ini. Bersekutu?

Intisari-Online.com - Semakin hari, semakin banyak musuh banyak negara yang mengklaim hubungannya dengan China memanas.

Setelah Amerika Serikat (AS) dan India, kini disebut-sebut hubungan antara China dan Jepang juga memanas.

Bahkan dilaporkan Angkatan Laut India dan Jepang latihan bersama.

Benarkah itu?

Baca Juga: Ada Jenglot Dalam Tas Pembakar Mobil Via Vallen: Ternyata Semakin 'Amburadul' Jenglot, Semakin Mahal Harganya, Bisa Capai Rp200 Juta!

Dilansir dari SCMP pada Selasa (30/6/2020), Angkatan Laut India dan Jepang melakukan latihan bersama di Samudra Hindia pada akhir pekan ini.

Apa yang dilakukan oleh kedua negara tersebut, seolah menunjukkan bahwa mereka semakin dekat untuk menghadapi China secara bersama-sama.

Diketahui, bahwa kedua negara memang terlibat ketegangan dengan China.

Pasukan India dan China bentrok dalam pertempuran di sepanjang perbatasan Himalaya yang disengketakan di mana 20 tentara India tewas.

Baca Juga: Ngeri, Jika Tak Izinkan Anaknya Kembali ke Sekolah di Tengah Pandemi Covid-19, Orangtua Akan Terima Denda Sebesar Rp44 Juta dan Hukuman Penjara

New Delhi dan Beijing saling menyalahkan atas kasus kematian di Himalaya.

Duta BesarChina untuk India Sun Weidong mengatakan pasukan India bertanggung jawab atas bentrokan itu karena mereka telah "melewati Garis Kontrol Aktual" yang bertindak sebagai perbatasan de facto.

Sebagai tanggapan, Duta Besar India untuk China Vikram Misri memperingatkan "riak dan dampak" dalam hubungan diplomatik karena China "berusaha mengubah status quo di darat dengan paksa".

Sementara Jepang dan China bermasalah dalam perang kata-kata mengenai langkah Jepang untuk mengubah administrasi status Kepulauan Senkaku, yang diklaim dan disebut China sebagai Kepulauan Diaoyu.

Kementerian Luar Negeri China menyebut langkah Jepang sebagai "provokasi serius terhadap kedaulatan wilayah China".

Sementara Menteri Pertahanan Jepang Taro Kano menanggapi bahwa Tokyo akan memantau "niat, bukan hanya kemampuannya" Beijing.

Semakin memanas

Latihan ini merupakan indikasi terbaru bahwa persaingan geopolitik memanas di Samudra Hindia dan Pasifik.

Di bulan ini saja Amerika Serikat (AS) telah melakukan tiga latihan di Laut Filipina dan Laut China Selatan.

Baca Juga: Pelaku yang Diduga Bakar Mobil Via Vallen Bawa Jenglot: Intip Asal-usul Makhluk 'Mistis' Jenglot yang Diklaim Haus Darah Satu Tetes Tiap Hari

Dua di antaranya dilakukan oleh tiga kapal induk, USS Nimitz, USS Ronald Reagan dan USS Theodore Roosevelt.

Sementara yang ketiga dilakukan bersama dengan Pasukan Bela Diri Maritim Jepang.

DanlawanChinabertambah satu lagi.

Sebab, ketegangan juga meningkat tinggi antara China dan Vietnam setelah dua kapal China menabrak dan menenggelamkan kapal nelayan Vietnam.

India dan Jepang bersekutu?

Hubungan India dan Jepang sejatinya memang baik.

Misanya pada tahun 2007 lalu, Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe mengunjungi India dan telah menyerukan ikatan maritim yang lebih kuat antara kedua negara.

Sejak itu, kedua negara telah memperdalam kerja sama militer mereka.

Misalnya dengan mengambil bagian dalam acara bersama seperti 'latihan darat Dharma Guardian', latihan udara 'Shinyu Maitr', dan latihan militer trilateral 'Malabar' dengan AS.

Baca Juga: Sudah Infeksi 10 Juta Orang dan Ada Setengah Juta Kematian, WHO: Kondisi Terburuk Pandemi Virus Corona Belum Terjadi

Abe dan mitranya dari India, Perdana Menteri Narendra Modi, telah sering bertemu - pada tahun 2019 saja mereka bertemu tiga kali.

Kedua negara bahkan memiliki KTT bilateral tahunan, yang jarang terjadi di Jepang.

Dan ketika mendengar tentara China tewas setelah bentrokan dengan tentara China, pihak Jepang langsung menghubungi pihak India.

Di mana India dan Jepang berbagi keprihatinan tentang ketegasan China.

"Delhi dan Tokyo memiliki visi bersama tentang kebebasan lautan, tetapi itu masih pada tingkat politik-diplomatik," tambah analisC Uday Bhaskar.

Selain itu, Rajiv Bhatia, mantan duta besar India, mengatakan latihan angkatan laut itu juga memberi isyarat kepada China perlunya diplomasi daripada agresi.

“Sinyal bukan salah satu dari meningkatkan konflik."

"Faktanya, ini adalah pengingat bahwa tetap berpegang pada saluran diplomatik untuk menyelesaikan masalah yang luar biasa tetap akan menjadi jalan yang terbaik untuk China dan semua orang," katanya.

Baca Juga: Atas Tuduhan 'Pembunuhan dan Terorisme', Iran Keluarkan Surat Perintah Penangkapan untuk Trump Atas Kematian Soleimani, Bahkan Minta Bantuan Interpol!

Artikel Terkait