Anggaran 75 Triliun Rupiah Penanganan Covid-19 di Indonesia Baru Turun Kurang Dari Dua Persen, Menkes Terawan Jelaskan Mengapa Realisasi Anggaran Masih Rendah

May N

Penulis

Intisari-online.com -Senin kemarin 29 Juni 2020 Komisi IX DPR menggelar rapat kerja dengan Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto secara tertutup di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta.

Dalam kesempatan tersebut Wakil Ketua Komisi IX Melki Laka Lena menuturkan pembahasan terkait rendahnya penyerapan anggaran kesehatan untuk penanganan Covid-19.

Realisasi anggaran yang masih rendah itu disinggung oleh Presiden Joko Widodo dalam rapat Paripurna yang dirilis Istana Negara.

"Teguran Presiden terhadap kecilnya realisasi anggaran penanganan Covid-19 bidang kesehatan yang hanya 1,53 persen dari total Rp 75 triliun harus didudukkan dalam konteks yang tepat," kata Melki seusai rapat.

Baca Juga: Dendam Iran Atas Terbunuhnya Jenderal Qasem Soleimani Belum Selesai, Kini Ingin Menuntut Pembalasan, 'Trump Harus Ditangkap!'

Berdasarkan penjelasan yang diterima Komisi IX DPR, total anggaran penanganan Covid-19 di bidang kesehatan dalam Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) yaitu sebesar Rp 87,55 triliun.

Melki mengatakan, dari total Rp 87,55 triliun itu hanya Rp 25,73 triliun yang dikelola Kemenkes.

"Dari total anggaran bidang kesehatan ini, Kementerian Kesehatan mengajukan anggaran Rp 54,56 triliun yang disetujui Kemenkeu hanya Rp 25,73 triliun," ucapnya.

Dari total anggaran itu, anggaran yang sudah masuk DIPA Kemenkes sebesar Rp 1,96 triliun dengan realisasi anggaran 17,6 persen atau Rp 331,29 miliar, untuk insentif tenaga kesehatan pusat dan Rp 14,1 miliar untuk santunan kematian tenaga kesehatan.

Baca Juga: Salah Satu Dalang Holocaust Digantung Setelah Diculik dari Argentina, Kini 12.000 Daftar Nama Nazi Beredar dan Ungkap 'Harta Jarahan' di Bank Rahasia Swiss

"Selebihnya anggaran sebesar Rp 23,77 triliun masih dalam proses revisi DIPA dari Kemenkeu yang artinya anggaran ini belum masuk ke DIPA Kementerian Kesehatan sehingga belum bisa direalisasikan," kata Melki.

Sementara itu, anggaran Rp 61,82 triliun dikelola Bagian Anggaran Bendahara Umum Negara (BA BUN) dan BNPB.

Melki pun mengatakan, Komisi IX DPR menaruh perhatian besar pada penyerapan anggaran kesehatan yang saat ini belum optimal.

Namun, Melki menegaskan Komisi IX DPR hanya dapat mengawasi realisasi anggaran yang dikelola Kemenkes.

Baca Juga: Covid Hari Ini 30 Juni 2020: Jawa Timur Jumlah Pemeriksaan Spesimen Terendah, Justru Jadi Provinsi Dengan Kasus Covid-19 Tertinggi

"Komisi IX DPR RI saat ini hanya bisa mengawal realisasi anggaran yang langsung dikelola oleh Kementerian Kesehatan," tuturnya.

Selain itu, rapat kerja tersebut juga dibahas rencana anggaran Kemenkes tahun 2021.

Menurut Melki, Komisi IX akan memperjuangkan pemenuhan anggaran kesehatan minimal 5 persen dari APBN di luar gaji.

"Sebagaimana amanat Pasal 171 UU No 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan dan di luar anggaran PBI JKN, mengingat anggaran PBI merupakan bagian dari dana jaminan sosial (DJS) Kesehatan yang dikelola tersendiri berdasarkan UU SJSN dan UU BPJS," ujar Melki.

Baca Juga: Rutin Makan 6 Siung Bawang Putih Panggang Setiap Hari, Inilah yang Akan Terjadi pada Tubuh Anda!

Kemudian, Komisi IX meminta Kemenkes memperdalam program prioritas nasional dan prioritas bidang dalam pagu indikatif tahun 2021.

"Komisi IX DPR juga akan melakukan pendalaman dan pembahasan program lain untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat setinggi-tingginya berdasarkan amanat undang-undang," kata Melki.

(Tsarina Maharani)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Rapat Komisi IX, Menkes Jelaskan soal Rendahnya Realisasi Anggaran Penanganan Covid-19"

Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di sini

Artikel Terkait