Dendam Iran Atas Terbunuhnya Jenderal Qasem Soleimani Belum Selesai, Kini Ingin Menuntut Pembalasan, 'Trump Harus Ditangkap!'

May N

Penulis

amarah dan dendam atas kematian orang terpenting nomor 2 di Iran masih belum selesai, Iran menuntut Trump harus ditangkap

Intisari-online.com -Awal tahun lalu kematian Mayor Jenderal Qasem Soleimani yang disebabkan oleh Amerika Serikat mengejutkan banyak pihak.

Kematiannya disebut-sebut berpotensi timbulkan Perang Dunia 3.

Iran telah membalas langsung serangan yang dilakukan oleh Amerika dengan menyerang pangkalan militer mereka di Irak.

Namun meski begitu, sepertinya mereka belum puas.

Baca Juga: Salah Satu Dalang Holocaust Digantung Setelah Diculik dari Argentina, Kini 12.000 Daftar Nama Nazi Beredar dan Ungkap 'Harta Jarahan' di Bank Rahasia Swiss

Mengutip Kompas.com, Iran terbitkan surat perintah penangkapan terhadap Presiden AS Donald Trump.

Upaya ini merupakan langkah yang dilakukan sebagai buntut pembunuhan Mayor Jenderal Qasem Soleimani.

Keputusan itu dibuat oleh Ali Alghasi-Mehr, Jaksa Agung Teheran, seperti dilaporkan kantor berita semi-resmi Fars pada Senin (29/6/2020).

Qasem Soleimani, komandan Pasukan Quds, sayap elite di Garda Revolusi Iran, dibunuh oleh AS ketika berada di Baghdad, Irak, Januari 2020.

Baca Juga: Covid Hari Ini 30 Juni 2020: Jawa Timur Jumlah Pemeriksaan Spesimen Terendah, Justru Jadi Provinsi Dengan Kasus Covid-19 Tertinggi

Dia tewas bersama wakil pemimpin milisi Hashed al-Shaabi, Abu Mahdi al-Muhandis, ketika kendaraan mereka diluluhlantakkan oleh rudal.

Dalam pernyataannya, Alghasi-Mehr menuding Trump dan 35 warga Iran lainnya bertanggung jawab atas kematian mayor jenderal yang dibunuh di usia 62 tahun itu.

Diwartakan CNBC, sang jaksa agung ibu kota Iran itu menjerat Presiden AS dan puluhan lainnya dengan dakwaan pembunuhan dan terorisme.

Baca Juga: Rutin Makan 6 Siung Bawang Putih Panggang Setiap Hari, Inilah yang Akan Terjadi pada Tubuh Anda!

Dia mengklaim sudah meminta kepolisian internasional ( Interpol) untuk menerbitkan red notices untuk mempermudah penangkapan.

Red notices merupakan pemberitahuan tertinggi yang dikeluarkan oleh Interpol, dan dirilis terhadap individu yang dianggap target penting.

Meski begitu, presiden berusia 74 tahun tersebut diyakini akan lolos dari upaya itu.

Interpol dipercaya tidak akan begitu saja menanggapi Teheran.

Baca Juga: Sungguh Ironi, Pemerintah Israel Mungkin Membeli Peralatan Ini dari Pabrik yang Dulu Juga Beri Pasokan untuk Nazi Jerman

Sebab, dalam panduan organisasi penegakan hukum internasional itu, terdapat larangan mengambil permintaan yang sifatnya politis.

Qasem Soleimani dilabeli teroris oleh Gedung Putih dan dituding bertanggung jawab atas kematian ratusan pasukan AS di Irak.

Kematian sang komandan yang digadang menjadi suksesor Pemimpin Tertinggi Ayatollah Ali Khamenei itu menimbulkan kemarahan dari sekutu Iran.

Teheran sendiri melakukan balasan beberapa hari berselang, di mana mereka menghujani dua pangkalan AS di Irak dengan rudal.

Baca Juga: Memilukan Sekaligus Mengerikan, Beginilah Potret Jasad-jasad 'Abadi' para Pendaki Gunung Everest yang Tewas dalam Pendakian

(Ardi Priyatno Utomo)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Buntut Jenderal Qasem Soleimani Dibunuh, Iran Ingin Trump Ditangkap"

Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di sini

Artikel Terkait