Penulis
Intisari-online.com - Virus corona kini masih jadi momok menakutkan di seluruh dunia.
Bukan tanpa sebab, hal ini karena kasus pasien bukannya menurun malah bertambah setiap hari.
Upaya penanganan dan pencegahan pun sudah dilakukan secara maksimal.
Mulai dari lockdown, pembatasan wilayah, imbauan jaga jarak, pemakaian masker dan masih banyak lagi.
Selain penularan yang cukup meresahkan, ada hal lain juga membuat masyarakat takut.
Yakni soal biaya yang harus dikeluarkan untuk perawatan pasien positif corona.
Seperti yang baru-baru ini viral di media sosial Twitter.
Dibagikan oleh akun @jtuvanyx, terungkap biaya yang harus dibayar jika seseorang terkena virus Covid-19 ini.
Nominal ini tentu bukan angka yang kecil mengingat perekonomian masyarakat di tengah pandemi cenderung menurun.
Karenanya, masyarakat dihimbau agar tidak menganggap remeh virus ini.
Melansir Kompas.com, jumlah biaya covid-19 yang tinggi pun dibenarkan Ketua Satgas Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Zubairi Djoerban.
Saat ditanya mengapa bisa biaya covid-19 banyak, ia pun menjelaskan ada banyak tahapan pemeriksaan yang harus dilalui.
"Itu tidak gratis. Kalau orang dengan Covid-19 itu dites dulu positif, menunggu polymerase chain reaction (PCR)-nya, biasanya dalam sekali tes habis Rp 1 juta," ujar Zubairi.
tak hanya itu, ada juga harga obat yang sekali suntuknya bisa mencapai ratusan ribu rupiah.
"Kalau sekarang yang rutin diberikan yang rawat inap diberi obat anti-pembekuan darah, tapi ada juga yang molekuler itu yang lumayan mahal. Sekali suntik Rp 300.000 sampai Rp 400.000 dalam satu obat, belum obat-obatan yang lainnya," kata Zubairi.
Sementara itu pada 14 Juni lalu, seorang warga menjalani masa isolasi Covid-19 di RSUD M Yunus, Bengkulu, juga kaget ketiga mendapat tagihan perawatan.
HS, seorang wanita di Bengkulu yang harus membayar Rp 6,7 juta setelah menjalani isolasi Covid-19.
Pasien berisial HS awalnya berkunjung ke rumah sakit untuk memeriksakan penyakit bawaan.
Namun sebelum menjlani pemeriksaan, HS pun diwajibkan untuk menjalani rapid test.
Dari situlah, hasil rapid test HS terbukti reaktif, dan akhirnya ia harus menjalani masa isolasi Covid-19 di rumah sakit.
Usai 5 hari menjalani isolasi, HS pun kembali melakukan tes swab dengan hasil negatif.
HS pun akhirnya diperbolehkan pulang ke rumahnya.
Namun sayang seribu sayang, bukannya pulang dengan perasaan lega, HS dikagetkan atas tagihan biaya rumah sakit sebesar Rp 6,7 juta.
Diketahui, tagihan biaya tersebut merupakan besarnya biaya perawatan selama pasien tersebut diisolasi.
Akibat hal ini, Efran, anak HS pun akhirnya mengutang pada para tetangganya untuk melunasi biaya tersebut.
Sebagian artikel ini pernah tayang di Grid Hype dengan judulTidak Murah, Ternyata Segini Jumlah Biaya Perawatan Pasien Virus Corona, Bisa Capai Ratusan Juta?