Find Us On Social Media :

Sedang Hype Bersepeda, Mengapa Merk yang Terkenal Merk Sepeda Impor? Rupanya Ini yang Terjadi pada Raksasa Sepeda Lokal Wimcycle, 'Kami Terlilit Hutang'

By Maymunah Nasution, Senin, 29 Juni 2020 | 06:30 WIB

Ilustrasi, Bersepeda saat new normal.

Intisari-online.com - Bagi anak generasi 1980-an hingga tahun 2000-an, tentu tak asing dengan merek sepeda Wimcycle.

Iklan merek sepeda ini banyak menghiasi televisi dengan tagline yang mudah diingat "Heboh".

Dicitrakan sebagai sepeda keluarga, jalanan di sejumlah daerah di Indonesia sempat dibanjiri dengan sepeda buatan Wimcycle, dari anak-anak yang berangkat ke sekolah hingga ibu-ibu yang berbelanja ke pasar.

Mengayuh sepeda Wimcycle adalah kebiasaan yang sangat lazim.

Baca Juga: Cara Jitu Memotret Produk Dengan Hape Untuk Jualan Online

Kualitas sepeda pabrikan PT Wijaya Indonesia Makmur Bicycle Industries terkenal bandel.

Terbukti, banyak sepeda Wimcycle yang merupakan produksi puluhan tahun lalu, saat ini masih bisa ditemui di jalanan.

Varian sepeda Wimcycle juga beragam, dari seri BMX, sepeda gunung, hingga sepeda perkotaan.

Namun saat ini pamornya sudah meredup, sepeda Wimcycle juga sudah mulai hilang dari pasaran, kalau pun ada di toko sepeda, biasanya merupakan stok lama.

Baca Juga: Amerika Dikabarkan Siap Akuisisi Ericsson Untuk Kalahkan Huawei

Masalah keuangan hingga membanjirnya sepeda- sepeda impor ditengarai jadi penyebab perusahaan yang sudah ada sejak tahun 1972 itu limbung.

Pada awal tahun 2019, PT Wijaya Indonesia Makmur Bycicle Industries sudah terpuruk akibat terlilit utang pada sejumlah kreditur pemasok maupun bank.

Penjualan juga merosot karena banyaknya sepeda murah impor dari China.

Dilansir dari Kontan, Minggu (28/6/2020), PT Insera Sena yang merupakan produsen Polygon tadinya akan mengakuisisi dan mengambil alih utang Wimcycle.

Baca Juga: Covid Hari Ini 28 Juni 2020: Tembus 10 Juta Kasus Virus Corona di Seluruh Dunia, Ternyata 4 Faktor Sepele ini Tingkatkan Risiko Penularan Virus Corona

Namun, kabar terakhir Insera Sena tidak jadi mengakuisisi Wimcycle.

Sebelumnya di 2 Januari 2019, PT Wijaya Indonesia Makmur Bicycle Industries tengah menjalani proses Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang ( PKPU) yang diajukan secara suka rela di Pengadilan Niaga Surabaya, Jawa Timur, dengan nomor perkara 47/Pdt.Sus-PKPU/2018/PN Niaga Sby sejak 23 November 2018.

Permohonan PKPU ini dikabulkan pada 6 Desember 2018 karena melihat kondisi keuangan yang dinilai bermasalah.

Dalam berkas perkara permohonan PKPU, saldo utang Wimcycle mencapai Rp 504,03 miliar yang berasal dari 37 kreditur.

Baca Juga: Manfaat Labu Siam untuk Hipertensi, Ketahui Manfaat Kesehatan Lainnya!

Selain itu ada juga tagihan yang didominasi dari pinjaman perbankan dengan jumlah tujuh kreditur senilai Rp 457,24 miliar.

Adapun permasalahan menumpuknya utang karena pendapatannya terkikis terus akibat gempuran sepeda impor asal China.

Kendati demikian, permasalahan ini sudah selesai pada 18 September 2019 dengan hasil damai.

Direktur Insera Sena, William Gozalli menjelaskan hasil dari pembicaraan internal dan proses utang yang sudah selesai di Wimcycle, perusahaan tidak jadi mengakuisisi.

Baca Juga: Terungkap Fakta Baru, Sebelum Baku Hantam Berdarah dengan India di Perbatasan, Ternyata Inilah yang Dilakukan China

"Polygon merasa masalah tersebut sudah diselesaikan dengan sendirinya," ujarnya kepada Kontan akhir tahun lalu.

William menyatakan setelah proses evaluasi internal diputuskan untuk tidak mengakuisisi Wimcycle.

Selain Polygon, ada investor dari Hong Kong yang tidak ingin Wimcycle pailit sebab perusahaan ini punya potensi bisnis yang bagus.

Menjelang penghujung masa PKPU Wimcycle, Scorpion Enterprise perusahaan asal Hong Kong itu hadir dan ingin menyelesaikan utang Wijaya Indonesia Makmur kepada pada krediturnya.

Baca Juga: Keterlaluan Benar, Diberi Bantuan Ambulans untuk Angkut Pasien Covid-19, Desa Ini Justru Gunakan Ambulans untuk Angkut Dua Ternak Ini, Sampai Buat Wakil Bupati Geram: 'Harus Diberi Pembinaan Itu!'

Scorpion masuk melalui skema Medium Covertible Bond (MCB) dengan jangka waktu tiga tahun.

Penyelesaian utang ke kreditur akan diselesaikan dalam waktu 5 tahun dengan mengutamakan kreditur konkuren yang punya utang lebih kecil.

Adapun untuk utang ke perbankan yakni BNI bekerjasama dengan pengembang untuk mengembangkan objek jaminan menjadi proyek pergudangan yang menjadi sumber pembayaran utang BNI selama tiga tahun hingga lunas.

Sebelumnya Wimcycle juga telah melakukan diversifikasi bisnis dengan membentuk entitas anak yaitu PT Wim Motor yang memproduksi kendaraan mainan anak hingga motor listrik.

Baca Juga: Konyol, Hanya Karena Kebelet Pipis, Perang Antara China dan Jepang Berkobar pada 1937 hingga Jepang Ngotot Dibukakan Gerbang Kota yang Disegel

Bahkan April lalu, salah satu seri motor listrik keluaran Wim Motor, yaitu Wim Motor 8i sempat terkenal lantaran digunakan oleh Presiden Joko Widodo saat berkunjung ke Kabupaten Asmat, Papua.

(Muhammad Idris)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Lilitan Utang dan Pailitnya Raksasa Sepeda Lokal Wimcycle"

Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di sini