Find Us On Social Media :

Saat 'Hak untuk Bernapas Tergantung pada Uang', Rumah Sakit di Negara-negara Termiskin di Dunia Ini Pun Tak Mampu Sediakan Oksigen Medis yang Justru Sangat Dibutuhkan Pasien Covid-19

By Muflika Nur Fuaddah, Kamis, 25 Juni 2020 | 13:46 WIB

Ketika virus corona menyebar, permintaan akan oksigen semakin meningkat.

"Oksigen telah hilang dalam agenda global selama beberapa dekade," kata Leith Greenslade, seorang aktivis kesehatan global dengan koalisi Every Breath Counts.

Masalah ini mendapat perhatian lebih setelah  Inggris Perdana Menteri Boris Johnson selamat daro virus corona karena berliter-liter oksigen,

Namun Johnson adalah tokoh terkemuka di salah satu negara terkaya di dunia.

Tidak seperti untuk vaksin, air bersih, kontrasepsi atau pengobatan HIV, tidak ada penelitian global untuk menunjukkan berapa banyak orang kekurangan pengobatan oksigen.

Baca Juga: Tengah Hamil, Seekor Anakonda Raksasa Sepanjang 7 Meter Menjadi Sangat Ganas, Lihat Apa yang Dilakukannya Pada Mobil Pengendara Ini

Hanya saja, perkiraan luas menunjukkan setidaknya setengah dari populasi dunia tidak memiliki akses ke sana (oksigen).

Di beberapa tempat di mana studi mendalam telah dilakukan, situasinya terlihat mengerikan.

Di Kongo, hanya 2 persen dari fasilitas perawatan kesehatan yang memiliki oksigen.

Sementara di Tanzania ada dalam kisaran 8 persen, dan di Bangladesh, 7 persen, menurut survei terbatas untuk USAID. Sebagian besar negara bahkan tidak pernah disurvei.

Baca Juga: Bikin China Tak Bisa Tidur Nyenyak Meski Sudah Damai, Inilah Bangunan Milik India di Lembah Galwan yang Bisa dengan Mudah Luluh Lantakkan Pertahanan Negeri Panda