"Kita seharusnya segera membetulkan begitu tahu ada masalah, ini mengerikan dan butuh waktu begitu lama."
“Kita harus memperbaikinya dan beroperasi di sana. Padahal kami membutuhkan kapal kalau-kalau perang terjadi."
Kementerian Pertahanan juga mengungkap fakta bahwa armada-armadanya malah menghabiskan sebagian besar waktunya dengan duduk di pelabuhan alih-alih terlibat dalam operasi.
Kapal perang dengan sistem pertahanan udara canggihnya ini dapat melacak hingga 1.000 target secara bersamaan.
Ia diharapkan sudah akan dapat beroperasi lagi pada 2021 nanti.