Anak-anak kecil dari Thailand sampai Filipina dieksploitasi melalui live-streams untuk membayar klien di seluruh dunia.
Aktivis dan pemrintah telah melihat angka pelecehan seksual online memburuk sejak pandemi virus Corona.
Banyak keluarga kesulitan mendapatkan makan sedangkan anak mereka di rumah dan selalu online.
Hal tersebut membuat banyak yang mengkhawatirkan tentang pelajaran internet positif.
Baca Juga: Manfaat Daun Salam untuk Kecantikan Kulit dan Rambut, Hilangkan Kutu!
Sejak pertengahan April, gugus tugas polisi telah menyelesaikan lebih dari 150 ribu materi pelecehan seksual anak kecil dan membuka 53 kasus.
Tahun 2019, mereka mendapatkan kasus sebanyak 72 kasus dengan 46 korban.
"Ada kemungkinan angka tahun ini masih akan meningkat tajam.
"Terlebih karena petugas memiliki waktu untuk menginvestigasi lebih banyak, karena kejahatan di jalanan lebih sedikit," ujar Thakoon.