Penulis
Intisari-Online.com - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sudah memberi peringatan kepada Brasil.
Bahwa negara Amerika Latin tersebut bisa menjadi episentrum baru pandemi virus corona (Covid-19).
Dan peringatan itu benar adanya.
Sebab, kini Brasiltelah melaporkan lebih dari 1 juta kasus virus corona yang dikonfirmasi dan 48.954 kasus kematian.
Data itu menandai tonggak sejarah yang suram bagi negara AmerikaLatin tersebut.
Dilansir dari CNN pada Sabtu (20/6/2020), Kementerian Kesehatan Brasil pada hari Jumat (19/6/2020) melaporkan 54.771 kasus baru.
Ini juga menjadi rekor tertinggi dalam kasus harian dan mengantarkan total kasus virus corona di Brasil tembus menjadi 1.032.913 kasus.
Bahkan pandemi Covid-19 di negara inidengan cepat menyebar tanpa tanda-tanda melambat.
Walaukota-kota besar menerapkan langkah-langkah jarak sosial, tapi mereka mulai membuka kembali restoran, toko, dan bisnis tidak penting lainnya.
Dengan fakta ini, banyak ahli yang percaya jumlah kasus virus corona di Brasil dapat melampaui Amerika Serikat.
Bahkan menyakinkan bahwa Brasil akan segera menjadi negara yang paling parah terkenapandemi virus corona.
Walau begitu,Presiden Brasil Jair Bolsonaro terus menganggap enteng ancaman ini.
Tak hanya itu, dia juga menganggap media global mencoba untuk mendiskreditkan kepemimpinannya.
Tidak pernah peduli
Ketika negara sepertiChina, Italia, dan Amerika Serikat dilanda pandemi virus corona pada awal tahun, PresidenBolsonaro malah tetap santai.
Sampai pada kasus virus corona pertama terkonfirmasi di Brasil pada26 Februari 2020.
Pasien itudiyakini adalah seorang pria yang terbang kembali dari Italia ke Sao Paulo.
Sebulan kemudian, kasus virus corona di Brasil telah meningkat menjadi hampir 3.000 kasus dan jumlah kematian mencapai 77 kasus.
Saat itu, PresidenBolsonaro membandingkan virus corona dengan "virus flu" dan secara tidak langsung menyatakan bahwa orang Brasil kebal terhadap virus.
"Warga Brazil tidakakan mengalami apa-apa. Mereka sudah memiliki antibodi untuk mencegah penyebarannya," kata PresidenBolsonaro.
Pada8 April 2020,Brasil telah mengkonfirmasi lebih dari 15.000 kasus dan 800 kematian.
Meskipun ada peringatan dari para ahli kesehatan, tapi PresidenBolsonaro malah memeluk pendukungnya dan berfoto tanpamasker.
Padahal masker dan jarak sosial adalah saran dari WHO.
Bertengkar dengan Menteri Kesehatan
Masalah di Brasi semakin besar ketikaPresidenBolsonaro bertengkar dengan Menteri KesehatannyaLuiz Henrique Mandetta.
Hingga dia memecatLuiz Henrique Mandettapada 16 April setelah ia menutup bisnis dan sekolah.
Pengganti Menteri Kesehatan Mandetta, Nelson Teich, juga mengundurkan diri kurang dari sebulandiangkat.
Salah satu ketidaksepakatan utamanya dengan PresidenBolsonaro adalah mengesahkan penggunaan chloroquine dan hydroxychloroquine untuk mengobati pasien Covid-19.
Kini,Eduardo Pazuello, seorang jenderal militer yang tidak memiliki pengalaman kesehatan, ditunjuk sebagai Menteri Kesehatan interim setelah pengunduran diri Teich.