Find Us On Social Media :

Cuma Bekal Nasi Kering dan Air Putih, Sniper Jepang Sanggup Mengendap Berminggu-minggu, Bahkan Pantang Keluar dari Sarang Jadi Mayat dan Hanya Bisa Dikalahkan dengan Senapan Mesin Antitank

By Muflika Nur Fuaddah, Sabtu, 20 Juni 2020 | 10:01 WIB

Sniper Jepang

Intisari-Online.com - Umumnya, jika berbicara tentang sniper di Perang Dunia II, maka sniper Jerman dan Rusia dianggap paling piawai.

Padahal ada satu lagi 'kelompok' sniper yang memiliki kemampuan mengerikan, yaitu sniper Jepang.

Mereka terkenal sebagai pasukan yang bertempur seperti seorang samurai, demi kehormatan bangsa dan pengabdian kepada kaisar juga tak kalah handalnya.

Baca Juga : Sniper Ini Merayap Sejauh 2,5 Km Selama 4 Hari Demi Tembak Seorang Jenderal Vietcong

Sebagian besar sniper Jepang telah berpengalaman dalam Perang Manchuria (1930) khususnya dalam pertempuran hutan yang berlangsung lama.

Dengan bersembunyi di puncak-puncak pohon atau lubang kecil meskipun hanya dibekali nasi kering dan air putih sniper Jepang sanggup mengendap selama berminggu-minggu.

Para sniper Jepang yang bertengger di pucuk pohon, khususnya pohon kelapa bahkan memiliki motto hanya akan turun sebagai mayat akibat tembakan peluru musuh.

Baca Juga : Demi Habisi Pasukan Nazi, para Sniper Wanita Rusia Rela ‘Tidur’ Bersama Mayat Selama Berhari-hari

Prinsip sniper Jepang semasa PD II nyaris sama, membunuh tentara Amerika sebanyak mungkin sampai dirinya sendiri terbunuh.

Dibandingkan sniper Rusia, Jerman, dan Sekutu, sniper Jepang memiliki keunikan sendiri karena mereka bertempur seorang diri tanpa dibantu observer.

Baca Juga: Punya Pasukan Tank yang Semua Awaknya Wanita, Ternyata Tentara Wanita Israel Digembleng Secara Ganas hingga Bisa Bunuh Musuh Sambil Kegirangan dan Tertawa-tawa

Sniper Jepang juga bukan prajurit sukarelawan, tapi prajurit tulen yang bertempur di bawah sumpah kaisar Jepang dan tidak mengenal istilah gagal dalam tugas.

Berkat moral tempur dan spirit yang tinggi itu, para sniper yang hanya dipersenjatai senapan tempur standar Arisaka Model 97 atau 99 dan teleskop yang juga terbilang sederhana karena tak bisa dikoreksi memiliki kemampuan bidik yang sangat akurat pada jarak 550 meter.

Baca Juga: Mencengangkan! 25 Tahun Sembunyikan 'Misi Rahasia' di Timor Leste, Sniper Terbaik Dunia Asal Indonesia Ini Ceritakan Kisahnya Saat Hujani Musuh dengan 49 Peluru

Untuk menghadapi sniper Jepang yang gemar bersarang di atas pohon itu, pasukan AS tidak mengerahkan sniper-nya (countersniper) melainkan memberondongnya menggunakan senapan mesin antitank kaliber 37 mm.

Ketika peluru kaliber besar itu menghantam pucuk pohon kelapa bukan hanya sniper Jepang yang jatuh tewas, buah dan dahan kelapa juga turut berjatuhan.

Baca Juga : Kisah Azad Cudi, Mantan Sniper Iran yang Tembak Mati 250 Militan ISIS di Suriah

Sementara para sniper Sekutu lainnya, seperti Inggris yang mengerahkan sniper asal Australia dan Selandia Baru yang berpengalaman selama PDI mempunyai taktik sendiri untuk melumpuhkan sniper Jepang.

Baik sniper Australia maupun Selandia Baru tidak lagi memberlakukan doktrin satu peluru satu nyawa untuk menembak jatuh sniper Jepang yang bertengger di puncak pohon.

Baca Juga: 7 Sniper Terbaik di Dunia, Nomor 5 Anggota TNI dan Nomor 1 Bisa Bunuh 705 Prajurit dalam Waktu 100 Hari!

Dalam duel sniper, mereka menggunakan senapan mesin Bren yang ditembakkan sampai pelurunya habis disusul jatuhnya sniper Jepang. 

(Agustinus Winardi)

Baca Juga : Kisah Sniper Wanita Terbaik Milik Soviet yang Cantik dan Mematikan, Berperang Hingga Titik Darah Penghabisan!

Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di https://www.gridstore.id/brand/detail/27/intisari