Untuk menghadapi sniper Jepang yang gemar bersarang di atas pohon itu, pasukan AS tidak mengerahkan sniper-nya (countersniper) melainkan memberondongnya menggunakan senapan mesin antitank kaliber 37 mm.
Ketika peluru kaliber besar itu menghantam pucuk pohon kelapa bukan hanya sniper Jepang yang jatuh tewas, buah dan dahan kelapa juga turut berjatuhan.
Baca Juga : Kisah Azad Cudi, Mantan Sniper Iran yang Tembak Mati 250 Militan ISIS di Suriah
Sementara para sniper Sekutu lainnya, seperti Inggris yang mengerahkan sniper asal Australia dan Selandia Baru yang berpengalaman selama PDI mempunyai taktik sendiri untuk melumpuhkan sniper Jepang.
Baik sniper Australia maupun Selandia Baru tidak lagi memberlakukan doktrin satu peluru satu nyawa untuk menembak jatuh sniper Jepang yang bertengger di puncak pohon.