Penulis
Intisari-online.com -Amerika Serikat (AS) telah dengan terang-terangan siapkan strategi pertahanan negara baru.
Mereka siapkan strategi pertahanan luar angkasa, bertujuan untuk perkuat militer mereka yang telah 'ditantang oleh China dan Rusia'.
Laporan tersebut dirilis oleh Pentagon pada Rabu, sehari setelah China menunda peluncuran satelit BeiDou-3 karena "masalah teknis".
Satelit BeiDou-3 adalah satelit ke-30 sekaligus yang terakhir di generasi ketiga sistem navigasi BeiDou.
Sistem navigasi BeiDou adalah cara China menandingi Global Positioning System (GPS), sistem navigasi AS yang dijalankan oleh Angkatan Udara AS.
Dalam laporan tersebut, Pentagon mengidentifikasi China dan Rusia sebagai ancaman strategis kepada AS.
Mereka juga sebutkan "aksi, niat dan strategi militer musuh potensial" tersebut telah membuat luar angkasa sebagai ladang perang baru.
"China dan Rusia masing-masing telah mengirim senjata untuk kurangi efektivitas militer AS dan menantang kebebasan kami beroperasi di luar angkasa," tulis laporan tersebut.
Baca Juga: 14 Purnawirawan TNI Temui Presiden Jokowi, Ada Apa? Staf Khusus: 'Disambut Baik oleh Presiden'
"Meningkatnya aktivitas komersial dan internasional di luar angkasa menambah kompleksitas lingkungan luar angkasa."
Menanggapi ancaman tersebut, Departemen Pertahanan AS akan membuat perubahan dalam program luar angkasa untuk 10 tahun mendatang.
Yang akan mereka lakukan adalah membangun Pangkalan Militer Luar Angkasa, lakukan tindakan operasional, bekerja dengan departemen pemerintahan dan swasta dalam sektor komersial dan bekerjasama dengan sekutu serta partner mereka.
Hal ini dilihat oleh He Qisong, ahli pertahanan luar angkasa di Ilmu Politik dan Hukum Shanghai University sebagai cara mengisolasi dan menahan China dalam bidang militer serta komersial.
"Washington ingin untuk memperbesar jarak kemajuan mereka dengan China dan Rusia, terutama China yang hendak menyaingi GPS dengan program navigasi BeiDou."
Ahli militer Beijing Zhou Chenming mengatakan jaringan BeiDou direncanakan untuk menjadi layanan navigasi global untuk 15 tahun mendatang.
"Teknologi navigasi digunakan oleh BeiDou dapat bersaing dengan GPS, tetapi masalahnya China tidak cukup cakap untuk mempromosikannya sebagai jasa global." ujar Zhou.
Beijing telah berinvestasi pada BeiDou, yang diluncurkan pertama kali pada tahun 2000.
Sistem tersebut telah berkembang dari penggunaan militer menjadi aplikasi komersil skala besar.
He menyebut rencana Pentagon dapat membuat batasan lebih banyak untuk rencana BeiDou.
"Washington mungkin menggunakan rencana global BeiDou sebagai alasan untuk mengekang perkembangan lebih lanjutnya.
"Superioritas mereka di luar angkasa membuat hal itu lebih mudah bagi Pentagon untuk bekerja dengan Jepang, Australia dan sekutu mereka untuk membungkam China," ujar He.
Bulan lalu, Agen Pengembangan Luar Angkasa AS merilis detail untuk meluncurkan 150 satelit.
Satelit-satelit tersebut digunakan untuk melacak senjata hipersonik di orbit pada tahun 2024 mendatang.
Gerakan itu dilihat oleh pengamat sebagai gerakan membantu Pentagon mengontrol aset mereka di luar angkasa dan memata-matai aktivitas China.
Baca Juga: Ciri-ciri Hamil Muda yang Hampir Mirip Sindrom Pramenstruasi (PMS)
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di sini