Find Us On Social Media :

Beredar Video Baru yang Ungkap Fakta Lain Pembunuhan George Floyd, Polisi Lain Justru Menutupi Tindakan Chauvin yang Terus Menindih Floyd dari Saksi Mata

By Tatik Ariyani, Selasa, 16 Juni 2020 | 13:56 WIB

Video yang diunggah pengacara keluarga George Floyd, Benjamin Crump, menunjukkan fakta baru megenai kasus kematian yang menimpa kliennya tersebut

Intisari-Online.com - Kematian George Floyd, seorang pria kulit hitam di Minneapolis, membangkitkan krisis berupa aksi unjuk rasa di ratusan kota AS.

Publik marah setelah video viral, yang memperlihatkan momen ketika leher Floyd ditindih oleh Chauvin selama hampir sembilan menit.

"Aku tak bisa bernapas." Begitulah kalimat terakhir yang diucapkan oleh George Floyd kepada Derek Chauvin, sebelum dia tidak bergerak.

Baru-baru ini, sebuah video yang dirilis oleh pengacara keluarga George Floyd mengungkap fakta baru mengenai kasus pembunuhannya.

Baca Juga: Sepuluh Tahun Mati-matian Hapuskan Kemiskinan di Negaranya, Tamparan Keras Virus Corona Membuat 2,5 Juta Warga India Alami Kemiskinan Lagi, 'Bahkan Kami Tak Punya Apapun untuk Dimakan'

Video berdurasi lebih dari empat menit itu diunggah oleh Benjamin Crump baik di Instagram maupun Twitter pada Minggu (14/6/2020), di mana Twitter durasinya dipotong menjadi dua menit.

Dalam video baru tersebut, nampak pengguna jalan yang kebetulan melintas memperingatkan para polisi bahwa George Floyd tidak bergerak.

Pada saat itu, leher Floyd ditindih oleh Derek Chauvin, di mana sebelumnya dia ditangkap karena menggunakan uang palsu untuk berbelanja.

Baca Juga: Terlanjur Kesal dan Tak Peduli Soal Perjanjian, Militer Korea Utara Ancam Akan Mengubah Perbatasan Menjadi Benteng Pertahanan

 

"Cek denyutnya bung. Dia tidak bergerak. Dia sama sekali tidak bergerak," kata seorang pria kulit hitam dalam insiden Minneapolis, 25 Mei lalu.

Dilansir Russia Today, mendapat peringatan tersebut, salah satu penegak hukum yang bernama Tou Thao merespons dengan berkacak pinggang.

Baca Juga: Gawat, Terus-terusan Menekan Agar Vaksin Virus Corona Segera Ada, Gedung Putih Bisa Timbulkan Diperbolehkannya Vaksin Gagal Digunakan untuk Obati Covid-19

Dia berdiri tegak di depan Chauvin, yang terus menindih Floyd. "Apakah kalian akan membunuh pria ini bung?" tanya warga yang lain.

"Dia berkulit hitam, tak akan ada yang peduli," sahut yang lain. Pada akhirnya, Floyd dibawa oleh ambulans. Namun, nyawanya tak tertolong.

Dalam takarir di Twitter maupun Instagram, Crump mengatakan bahwa video ini jelas lebih mengerikan dari pada video pertama yang menggegerkan publik.

"Tou Thao berjaga sementara Derek Chauvin membunuh George Floyd. Sementara saksi mata dihalangi karena berusaha menegakkan KEADILAN," kecamnya.

Tou, Chauvin, serta dua polisi lainnya, Thomas Lane dan J Alexander Kueng, dipecat dari kesatuan sehari setelah video perbuatan mereka menyebar.

Baca Juga: Saking Paniknya Dikejar Ular Hitam, Wanita Ini Menjerit-jerit Seperti Bayi, Namun Justru Dia Juga yang Meminta Maaf Setelahnya, Kok Bisa?

Mereka kemudian ditangkap setelah kematian Floyd memunculkan gelombang demonstrasi yang tak hanya menyebar di AS, namun juga seluruh dunia.

Tou, Lane, dan Kueng didakwa melakukan persekongkolan dan membantu Chauvin untuk membunuh pria kulit hitam berusia 46 tahun tersebut.

Sementara Chauvin menerima tiga dakwaan, dengan satu di antaranya adalah pembunuhan tingkat dua. Keempatnya terancam dipenjara 40 tahun.

Keluarga Floyd yang tidak menerima dengan dakwaan jaksa menyerukan agar Chauvin, sang pelaku utama, dinaikkan dakwaanya menjadi pembunuhan tingkat satu.

Dalam pandangan Crump, mantan polisi berumur 44 tahun itu memang merencanakan untuk membunuh Floyd, di mana dia terus menindih leher meski Floyd sudah tak bergerak.

Baca Juga: Saat Negara-negara Adidaya Militer Dunia 'Menggudangkan' Senjata Nuklir Rongsokan Mereka, China, Korea Utara Serta India Justru Berlomba-lomba Kembangkan Senjata Nuklir

Ardi Priyatno Utomo

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Video Baru yang Tersebar Ungkap Fakta Lain Pembunuhan George Floyd"