Find Us On Social Media :

Belum Selesai Perkara George Floyd, Krisis Rasisme Amerika Meningkat, Orang Berwarna Lain Ditembak Mati Polisi Setelah 'Melarikan Diri' dari Penangkapan

By Maymunah Nasution, Senin, 15 Juni 2020 | 08:47 WIB

Richarad Brooks

Namun kemudian, salah seorang polisi menembak Brooks dengan fatal dengan senjata apinya.

Penembakan ini telah akibatkan gejolak kemarahan warga Atlanta, salah satu negara yang ikut berprotes untuk akhiri kekerasan dan rasisme semenjak kematian Georga Floyd di Minneapolis, Minnesota.

Petugas polisi yang menembak Brooks dipecat dari jabatannya, sedangkan ketua polisi Atlanta Erika Shields mengundurkan diri akibat kasus tersebut.

Pada Sabtu, Walikota Atlanta Keisha Lance Bottoms mengatakan ia tidak percaya kematian Brooks hanyalah pembenaran upaya penangkapan dengan kekerasan.

Baca Juga: 'Operation Jakarta', Saat CIA (Kembali) Gulingkan Pemerintahan Sebuah Negara di Amerika Selatan dengan 'Mencontek' Peristiwa G30S

"Walaupun masih banyak debat apakah pantas menggunakan kekerasan, aku yakin ada batas antara apa yang bisa Anda lakukan dan apa yang harus Anda lakukan," ujar ibu walikota tersebut.

Jaksa wilayah sebutkan jika dua petugas polisi Garret Rolfe (yang diberhentikan) dan Devin Brosnan (yang dipindahtugaskan) masih mendapatkan tuduhan pembunuhan, kejahatan pembunuhan atau pembantaian.

"Terkhusus adalah pertanyaan apakah petugas Rolfe, entah apakah ia merasakan Brooks membawa ancaman atau sebabkan cedera.

"Atau alternatifnya adalah apakah ia tembakkan pelurunya hanya untuk menangkapnya, atau ada alasan lain.

Baca Juga: Disangka Gratis Dapat Subsidi Pemerintah, Pasien Covid-19 Asal Bengkulu Ini Syok Saat Ditagih Biaya Perawatan Sebanyak Ini, Sampai Utang ke Tetangga