Find Us On Social Media :

Dari Dulu Selalu Kirim Tentara Ke Wilayah Perang, Amerika Kini Justru Bakal Tarik Pasukan Tentara Mereka, Mengapa?

By Maymunah Nasution, Minggu, 14 Juni 2020 | 06:04 WIB

Presiden Donald Trump

Intisari-online.com - Mantan duta besar Amerika Serikat (AS) untuk Jerman mengatakan, Presiden Donald Trump "sangat jelas", ia ingin membawa pulang pasukan AS dari Korea Selatan, Jepang, dan sekutu lainnya.

"Ini adalah masalah yang diperdebatkan dengan panas di Amerika Serikat. Donald Trump sangat jelas, kami ingin menarik pasukan dari Suriah, Afghanistan, Irak, dari Korea Selatan, Jepang, dari Jerman," kata Richard Grenell, mantan duta besar AS untuk Jerman, kepada surat kabar Jerman Bild seperti media AS Politikus lansir.

"Itu tidak terasa, seperti sesuatu yang memberikan pesan yang terlalu kuat, selain orang Amerika menjadi sedikit lelah membayar terlalu banyak untuk pertahanan negara-negara lain," ujar dia.

"Dan, ini telah menjadi poin yang sangat politis yang dibuat oleh Presiden Trump untuk waktu yang lama".

Baca Juga: Covid Hari Ini 13 Juni 2020: Inilah Cara Penularan dan Perlindungan Diri Dari Infeksi Covid-19 Orang Tanpa Gejala

Sebelumnya, Trump berencana menarik 9.700 tentara AS dari Jerman.

Jumlah ini sekitar 30% dari total 34.674 tentara negeri uak Sam di negara Eropa itu.

Setelah laporan media muncul soal AS merencanakan penarikan sebagian pasukan dari Jerman, Gedung Putih, Senin (8/6), mengatakan, Trump "terus-menerus menilai kembali" kehadiran militer AS di luar negeri.

Pembicaraan penarikan pasukan itu berlangsung ketika Washington menekan Seoul untuk meningkatkan kontribusi keuangannya untuk 28.500 tentara AS di bawah kesepakatan pembagian biaya bilateral lewat Perjanjian Tindakan Khusus (SMA) .

Baca Juga: Bagian Tergeli pada Wanita Berbeda Satu dengan Lain, Ini Dia!

Korea beri tawaran terbaik

Di tengah kebuntuan dalam negosiasi SMA antara Seoul dan Washington, kekhawatiran tetap ada bahwa AS bisa menggunakan pengurangan pasukan sebagai posisi tawar-menawar.

Dalam negosiasi, Korea Selatan dan AS telah menarik garis pertempuran, melemparkan proposal terbaru mereka sebagai yang terakhir.

Pejabat Seoul mengindikasikan kenaikan 13% dari SMA tahun lalu, menjadi US$ 870 juta, sebagai "tawaran terbaik" yang bisa Korea Selatan buat.

Baca Juga: Ikuti Rapid Test Covid-19, Hasil Tes Pria Ini Justru Reaktif Hamil, Keluarga Berang Sampai Datangi Tempat Karantina

Sementara AS telah meminta Korea Selatan untuk membayar US$ 1,3 miliar per tahun, naik 50% dari SMA 2019.

Tetapi, Kementerian Pertahanan Korea Selatan menyatakan, tidak ada pembicaraan antara Seoul dan Washington tentang kemungkinan penarikan pasukan AS dari Semenanjung Korea.

"AS menegaskan kembali komitmennya untuk mempertahankan tingkat pasukan Amerika saat ini di sini (Korea). Masalahnya belum dibahas antara kedua pihak," kata seorang pejabat Kementerian Pertahanan Korea Selatan kepada kantor berita Yonhap.

Dalam Komunike Bersama Pertemuan Konsultasi Keamanan ke-51 antara Korea Selatan dan Amerika Serikat pada November tahun lalu, Menteri Pertahanan AS Mark Esper menegaskan kembali komitmen untuk mempertahankan tingkat personil militer AS saat ini di Korea Selatan.

Baca Juga: Amankah Makan Nanas Saat Hamil Muda? Ini Jawaban dan Syaratnya!

Ini untuk meningkatkan kesiapan tempur, mengingat lingkungan keamanan di Semenanjung Korea belakangan.

"Undang-Undang Otorisasi Pertahanan Nasional AS juga melarang pengurangan jumlah pasukan Amerika di Korea Selatan di bawah level saat ini, kecuali Menteri Pertahanan AS menyatakan itu adalah kepentingan keamanan nasional AS," ujar pejabat Kementerian Pertahanan Korea Selatan.(*)

Artikel ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul "Mantan dubes AS: Trump bakal tarik pasukan AS dari Korea, Jepang, dan negara lain"

Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di sini