Find Us On Social Media :

Selain Mewariskan Utang Negara Rp 3.500 Triliun, Najib Razak Juga Disoroti Gaya Kepemimpinannya yang Diktator, Wakil PM Malaysia: 'Kami Menyaksikan Runtuhnya Demokrasi'

By Muflika Nur Fuaddah, Kamis, 11 Juni 2020 | 17:52 WIB

Najib Razak

Dilansir dari National Interest, pada Maret 2016, mantan wakil perdana menteri Malaysia saat itu, Muhyiddin Yassin , mengeluarkan pernyataan di Facebook yang memperingatkan bahwa negara tersebut telah jatuh ke dalam kediktatoran.

Yassin mengecam Perdana Menteri yang waktu itu berkuasa, Najib tun Razak karena mengawasi membungkam demokrasi di negeri Jiran ini.

"Dalam menghadapi kemarahan publik di kepemimpinannya, Najib menggunakan semua kekuatan yang dia miliki untuk menekan suara oposisi dan membungkam kritiknya," kata Yassin.

Baca Juga: Smartphone Sharp Bangkit Lagi Lewat Aquos R3 dan Zero2 di Kelas Flagship, Harganya Menarik

"Kami benar-benar menyaksikan runtuhnya institusi demokrasi dan munculnya kediktatoran baru."

Ini bukan kritik baru oleh Yassin, tapi mungkin itu adalah serangan paling kerasnya terhadap perdana menteri sampai pada saat itu.

Najib memecat Muhyiddin Yassin tahun 2015 setelah mengungkap skandal korupsi 1 Malaysian Development Berhad (1MDB) atau skandal 1MDB.

Baca Juga: (Foto) Harus Bawa Sekoper Uang untuk Beli Popok, Inflasi Venezuela Tembus 3.684 Persen pada Mei Ini, Saking Parahnya Dulu Pembalut Wanita Dihargai Hampir Rp 300 Ribu pada 2018