Find Us On Social Media :

6 Tahun Menghilang, Pemerintah Malaysia Terapkan Persyaratan Aneh Bagi Siapapun yang Mau Cari Pesawat MH370, Bikin Pihak Lain Ogah Ikutan

By Mentari DP, Kamis, 11 Juni 2020 | 14:40 WIB

Malaysia Airlines MH370.

Intisari-Online.com - Masih ingat peristiwa jatuhnya pesawat Malaysia Airlines dengan nomor penerbangan MH370?

Disebutkan bahwa pesawat Malaysia Airlines MH370 menghilang pada tanggal 8 Maret 2014.

Saat itu, pesawat ini dalam perjalanan dari Bandar Udara Internasional Kuala Lumpur, Malaysia ke Bandar Udara Internasional Ibu Kota Beijing, China.

Setelah hampir 6 tahun menghilang, dilaporkan pemerintah Malaysia membuka kesempatan untuk mencari kembali pesawat Malaysia Airlines MH370.

Baca Juga: Bukan Soal Laut China Selatan Lagi, Tapi NATO Sebut China Semakin Dekat Dengan Barat, 'Jangan Abaikan Kebangkitan China!'

Namun ada persyaratan yang mengganjal dalam proses pencarian tersebut.

Mengutip AFP via Kompas.com pada Senin (4/3/2020), Malaysia baru bersedia mencari kembali keberadaan MH370 jika ada perusahaan membeberkan petunjuk kredibel dan proposal pencarian yang konkret.

Akan tetapi bukan itu persyaratan yang mengganjal.

Baca Juga: Covid Hari Ini 11 Juni 2020: Ada 7,4 Orang di Dunia Terinfeksi Covid-19 hingga Begini Perkembangan Vaksin Covid-19

Menteri Transportasi Malaysia Anthony Loke mengatakan, pemerintah bersedia melakukan perjanjian "no cure, no fee" kepada siapapun yang mencari MH370.

"Jika ada petunjuk yang kredibel atau proposal spesifik, kami lebih dari bersedia untuk melihatnya," kata Anthony, seperti dikutip Straits Times dari Reuters.

Artinya, pemerintah Malaysia bakal membayar tim pencari jika MH370 ketemu.

Namun jika tak berhasil maka perusahaan pencari tak bakal dibayar sepeserpun walau mereka sudah keluarkan modal demi menemukan MH370.

"Kami siap mendiskusikan dengan mereka (pencari) memakai proposal baru," lanjut Anthony.

Dengan persyaratan sedemikan rupa, jelas hampir tidak ada yang mau mencari Malaysia Airlines MH370.

Alasannya pemerintah Malaysia yang butuh MH370 ditemukan, namun malah membuat pihak lain yang harus kerepotan mengeluarkan modal pencarian.

Ditambah fakta, pencarian itu belum tentu dibayar pada akhirnya.

Dengan persyaratan itu, maka menimbulkan kesan jika pemerintah Malaysia tak mau ambil pusing mengenai lenyapnya MH370.

Padahal sebelumnya tahun lalu sudah ada perusahaan eksplorasi AS Ocean Infinity yang bakal dibayar oleh Malaysia sebesar 70 juta dolar AS (Rp988 miliar) melalui perjanjian pencarian selama setahun.

Baca Juga: Pernah Dihancurkan Lalu Dibangun Kembali, Mengintip Keistimewaan Yerusalem, Kota Penting Bagi Umat Kristen, Islam, dan Yahudi

 

Bahkan Ocean Infinity sudah mengerahkan drone canggih untuk menyelam di kedalaman laut.

Namun bangkai pesawat hingga kini tidak juga ditemukan.

Sejauh ini, tidak ada tanda-tanda ditemukannya MH370 di zona pencarian seluas 120.000 km persegi di Samudra Hindia dan perburuan yang dipimpin Australia telah dihentikan pada 2017.

Hanya beberapa pecahan dari MH370 yang ditemukan, semuanya berada di pesisir Samudra Hindia bagian barat.

Dua dari potongan itu dipajang pada peringatan hilangnya MH370 selama 5 tahun di Kuala Lumpur pada Minggu (3/3/2020).

Dalam laporan akhir yang dirilis pada Juli 2018, tim investigasi independen menunjuk kesalahan pada kekurangan kinerja pemandu lalu lintas udara dan arah pesawat berubah secara manual.

Meski demikian, kesimpulan itu dinilai tidak tegas dan kurang jelas sehingga membuat keluarga korban MH370 marah.

(Seto Ajinugroho)

(Artikel ini sudah tayang di hot.grid.id dengan judul "Pantas Tak Ketemu, Siapapun Ogah Cari Pesawat MH370 Karena Pemerintah Malaysia Terapkan Persyaratan Aneh")