Find Us On Social Media :

Bukan Sekedar Ancaman, Korea Utara Putuskan Sambungan Komunikasi dengan Korea Selatan, Pembelot Jadi Alasannya

By Khaerunisa, Rabu, 10 Juni 2020 | 09:18 WIB

Presiden Korea Utara, Kim Jong-un - Presiden Korea Selatan, Moon Jae-in

Baca Juga: Diduga Peninggalan DI/TII, Senjata Api dan Amunisi Tergeletak di Sebuah Gua di Sulawesi Selatan Kejutkan Sekelompok Warga

Sebelumnya, Korea Utara merilis serangkaian pernyataan yang mengancam akan menutup kantor tersebut jika Korea Selatan tidak menghentikan para pembelot mengirim materi anti-rezim kembali ke perbatasan.

Cacat dari Korea Utara diketahui menggunakan sejumlah metode, termasuk pamflet yang dijatuhkan dari balon udara kecil, untuk mendapatkan informasi kembali ke negara itu.

Langkah itu kemungkinan juga merupakan bagian dari manuver diplomatik terkait dengan sanksi internasional yang parah yang saat ini diberlakukan di Korea Utara, lapor Times.

Sanksi tersebut dianggap memiliki dampak buruk pada ekonomi dan populasi Korea Utara.

Baca Juga: Meski Terdakwa Pembunuh George Floyd Adalah Oknum Polisi, Trump Kekeuh Tidak Mau Bubarkan Kepolisian: Untuk Apa? Semua Polisi Amerika Orang Hebat

Mengutip The Guardian, Korea Utara mengatakan akan membuat Seoul 'menderita'.

Pejabat tinggi pemerintah di Korea Utara, termasuk saudara perempuan Kim Jong-un, Kim Yo-jong, dan wakil ketua Komite Sentral dari Parta Buruh Korea yang berkuasa menetapkan bahwa pekerjaan ke arah Selatan harus benar-benar berubah menjadi melawan musuh, kata KCNA.