Sebelumnya, Korea Utara merilis serangkaian pernyataan yang mengancam akan menutup kantor tersebut jika Korea Selatan tidak menghentikan para pembelot mengirim materi anti-rezim kembali ke perbatasan.
Cacat dari Korea Utara diketahui menggunakan sejumlah metode, termasuk pamflet yang dijatuhkan dari balon udara kecil, untuk mendapatkan informasi kembali ke negara itu.
Langkah itu kemungkinan juga merupakan bagian dari manuver diplomatik terkait dengan sanksi internasional yang parah yang saat ini diberlakukan di Korea Utara, lapor Times.
Sanksi tersebut dianggap memiliki dampak buruk pada ekonomi dan populasi Korea Utara.
Mengutip The Guardian, Korea Utara mengatakan akan membuat Seoul 'menderita'.
Pejabat tinggi pemerintah di Korea Utara, termasuk saudara perempuan Kim Jong-un, Kim Yo-jong, dan wakil ketua Komite Sentral dari Parta Buruh Korea yang berkuasa menetapkan bahwa pekerjaan ke arah Selatan harus benar-benar berubah menjadi melawan musuh, kata KCNA.