Penulis
Intisari-online.com - Pada tahun 1800-1900-an Amerika dikenal dengan sejarah perbudakan oleh masyarakat kulit putih.
Mereka memperbudak orang Indian dan Imigran dari Afrika, ditambah lagi budaya patriakinya.
Orang-orang Amerika kulit putih, memandang rendah wanita berkulit hitam, sehingga perempuan yang terlahir dengan kulit hitam di Amerika nasibnya sungguh tidak beruntung.
Mungkin hal itulah yang dialami oleh seorang gadis bernama Sarah Rector, seorang gadis Oklahoma yang memiliki darah Afrika-Amerika.
Lahir di Wilayah Indian pada 3 Maret 1902, dari orang tua Joseph dan Rose dari keluarga bekas budak membuatnya tidak memiliki banyak harapan.
Namun, itu bukanlah akhir dari nasibnya, karena siapa sangka saat remaja diamenjadi gadis kulit hitam yang sangat dihormati pemerintah.
Keluarganya adalah satu di antara budak yang dibebaskan pada tahun 1866.
Mereka mendapatkan kewarganegaraan resmi di Amerika, keluarganya mendapatkan pembagian tanah.
Baca Juga: Jalani Hidup di Fase New Normal, Ini Kebiasaan Baru yang Harus Diadopsi
Keluarga Sarah berhak atas tanah yang dialokasikan di bawah perjanjian 1866, dibuat oleh Amerika Serikat dengan Lima Suku Beradab.
Namun, tanah yang diberikan kepada mantan budak jelas sangat kecil, karena mereka dianggap kelas rendah.
Jadi mereka hanya diberikan tanah yang tandus, berbatu dan memiliki kualitas pertanian yang buruk.
Sementara tanah dengan kualitas lebih baik diperuntukan untuk orang-orang kulit putih.
Selain itu, keluarga Sarah juga memiliki masalah pajak properti tahunan sebesar 30 dollar AS, karena hal itu ayahnya ingin menjual tanah itu karena tak mampu membayar pajaknya.
Namun, pengadilan menolak permohonannya, akan lebih baik bahwa tanah itu disewakan.
Setelah disewakan, tak disangka tanah itu ternyata mengandung minyak.
Tahun 1913, pengeboran minyak dilakukan oleh independen BB Jones, menghasilkan semburan minyak 2.500 barel per hari.
Sarah kecil menerima penghasilan 300 dollar AS per hari (Rp4 juta), itu setara 7.000 dollar AS (Rp98 juta) dalam mata uang hari ini.
Perwaliannya dialihkan dari orang tuanya ke pria kulit putih bernama Tj Porter, yang mengenal keluarga Sarah.
Kemudian, secara resmi Sarah menjadi bagian dari Cushing-Drumright Oil Field yang terkenal.
Banyak sumur minyak di tanahnya produktif, Sarah yang baru berusia 12 tahun menjadi milyader termuda di AS kala itu.
Berita tentang kekayaan Sarah menyebar luas, dia menerima banyak permintaan pinjaman uang dan proposal pernikahan dari orang Jerman.
Karena kekayaannya pemerintah Oklahoma bahkan menghormatinya.
Sarah dan keluarganya sekolah di Taft, dan mendaftar di Children's House, sebuah asrama remaja di Tuskegee Institute di Alabama.
Keluarganya hidup mapan meskipun hanya mantan budak, mereke memiliki mobil dan rumah mewah.
Pada usia 18 tahun Sarah menjadi Milyader bersama keluarganya tinggal di Kansas City, Missouri dan membeli rumah di 12th Street, dia menikah dan memiliki tiga putra.
Sarah menikmati kekayaanya dia menghabiskan uang dengan membeli pakaian, mobil, dan sering ngebut di jalanan hingga ditilang polisi.
Sarah meninggal dunia pada usia 65 tahun pada 22 Juli tahun 1967, dimakamkan di pemakaman Taft Oklahoma.