Berani Sebut Pesawat Buatan Orang Indonesia Buruk, Anak Gus Dur Balas Ejekan Malaysia: 'Biar Lambat Asal Selamat!'

Muflika Nur Fuaddah

Penulis

Intisari-Online.com - Pesawat CN 235-220 adalah mahakarya anak bangsa dibidang kedirgantaraan.

Sebuah kemajuan dalam industri pesawat terbang telah dibuktikan oleh Indonesia dengan pesawat ini.

Pesawat CN235-220 merupakan pesawat multiguna yang bisa digunakan oleh militer maupun sipil.

Di Indonesia, pesawat ini digunakan untuk patroli maritim.

Baca Juga: Baru Dua Malam Menikah dan Belum Sempat Lakukan Hubungan Suami-Istri, 'Sang Istri' Minta Cerai dan Kabur dari Rumah Suaminya, Fakta Sebenarnya Terungkap

Dengan segala kriterianya itu, banyak negara telah melirik kehebatan pesawat CN buatan Indonesia ini.

PT Dirgantara Indonesia (PT DI) menerima pesanan pesawat tipe CN235-220 dari Militer Nepal senilai US$ 30 juta atau sekitar Rp 425 miliar.

Satu unit pesawat tersebut telah dikirim dari Bandung ke Nepal dengan rute Bandung, Medan, Yangon (Myanmar), Dhaka (Bangladesh), lalu ke perhentian terakhir di Kathmandu (Nepal).

Seperti dilansir CNBC.com, pesawat CN235-220 merupakan pesawat dengan banyak fungsi (multirole).

Baca Juga: Membuat Nyali Menciut, Ini 3 Alasan yang Buat Negara Arab Itu Takut Berperang dengan Israel, Perlengkapan Perangnya Ternyata Mengerikan

Pesawat ini bisa mengangkut 48 penumpang dan digunakan untuk beberapa misi, mulai dari pengintaian, patroli maritim, dan angkutan pasukan bersenjata.

Melansir dari laman Kemlu.go.id, Pesawat CN-235-220 buatan PT Dirgantara Indonesia resmi terbang di langit Himalaya, Nepal, pada 19 November 2019, setelah dilakukan Final Acceptance Flight dari Pemerintah RI kepada pihak Angkatan Darat Nepal (Nepalese Army).

Dubes RI di Dhaka, yang wilayah akreditasinya juga merangkap Nepal, mewakili Pemerintah RI dalam upacara serah terima tersebut.

Adapun dari pihak Angkatan Darat Nepal diwakili oleh Brigjen Kumar Rayamajhi, Chief of Army Aviation.

Baca Juga: Wah, Kapal Perang Buatan Indonesia Ini Dibeli Filipina dan Menjadi Makin ‘Sakti’ Berkat Peran Italia dan Israel, Hulu Ledaknya Mengincar TArget dengan Presisi Penuh dan Tuntas

Ini adalah kali pertama PT Dirgantara Indonesia mengekspor pesawat ke Nepal setelah penandatanganan kontrak pengadaan 1 (satu) unit pesawat military transport tersebut pada 16 Juni 2017.

Namun baru-baru ini, kehebatan Indonesia atas keberhasilannya mengembangkan industri pesawat terbang hingga bisa diterima dunia internasional disindir oleh negara tetangga.

Melansir dari Kompas.com, Menteri Pertahanan (Menhan) Malaysia Mohamad Bin Sabu bercerita, dia sengaja menumpang pesawat buatan Indonesia dalam perjalanannya ke Jakarta.

Baca Juga: Terungkap Peta Menuju ke 30 Ton Emas yang Disembunyikan, Buku Harian Nazi Ungkap Lokasi Harta Karun Perang Dunia II, Terkubur di Bawah Istana

Ia mengatakan, biasanya perjalanan dari Malaysia ke Jakarta hanya dua jam, tetapi dengan pesawat buatan RI menjadi lebih lama.

"Sengaja saya datang ke Jakarta naik pesawat yang dibuat oleh Indonesia, CN."

"Walaupun dia perlahan, biasa saya sampai dalam waktu dua jam, tapi tiga jam setengah," kata Sabu dalam diskusi 'Harapan Baru Dunia Islam: Meneguhkan Hubungan Indonesia-Malaysia' di kantor PBNU, Jakarta, Sabtu (25/1/2020) awal tahun silam.

Namun, ia mengatakan tetap berbangga dengan capaian Indonesia.

Baca Juga: Jauh Sebelum Kasus George Floyd, Pembantaian Rasial Terburuk di Amerika yang Tewaskan Ratusan Orang Terjadi, Berawal Hanya dari Kesalahpahaman

Sabu berharap industri dirgantara Indonesia terus berkembang.

"Tak apa, ini adalah buatan Indonesia yang saya banggakan. Siapa tahu akan diperbaiki dan diperhebatkan lagi," ujarnya.

"Tambah pula sekarang jadi orang Garuda," lanjut Sabu berseloroh sambil menunjuk ke arah Yenny Wahid yang turut hadir dalam acara itu.

Yenny Wahid saat ini menjabat sebagai komisaris independen maskapai penerbangan Garuda Indonesia.

Baca Juga: Covid Hari Ini 8 Juni 2020: WHO Wajibkan Lansia di Atas 60 Tahun untuk Memakai Alat Kesehatan Ini Guna Memebrti Perlindungan

Yenny kemudian menimpali pernyataan Sabu dengan candaan.

Yenny bilang bahwa Indonesia menomorsatukan keselamatan.

"Pesawat Indonesia begitu karena kami terlalu mengikuti nasihat orang tua, biar lambat asal selamat," kata Yenny.

Artikel ini pernah tayang di Sosok.grid.id dengan judul asli "Menhan Malaysia Sebut Pesawat Buatan Orang Indonesia Buruk, Anak Gus Dur Balas Ejekan, Yenny Wahid: Biar Lambat Asal Selamat!"

Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di https://www.gridstore.id/brand/detail/27/intisari

Artikel Terkait