Find Us On Social Media :

Untuk Sembuhkan Trauma Atas Peristiwa G30S, Putri Jenderal Achmad Yani Pindah ke Desa Selama Lebih dari 20 Tahun, 'Saya Banyak Bergaul dengan Petani'

By Mentari DP, Kamis, 4 Juni 2020 | 15:10 WIB

Amelia Achmad Yani, salah satu putri Jenderal Achmad Yani.

Menurutnya, menulis adalah bagian dari rasa cinta tanah air.

"Karena saya patriot, karena saya cinta Tanah Air."

Itu message, itu penting sekali. Pesan dari orangtua saya itu penting sekali untuk generasi muda.

"Kenapa saya belajar? Untuk jadi apa? Kenapa saya jadi prajurit? Karena saya patriot."

"Tidak harus jadi prajurit, lho. Tapi, semangat itu ada," kata Amelia

Amelia juga menuturkan bahwa ia sempat bercucuran air mata saat menulis buku tersebut.

Rasa trauma yang ia alami membangun visualisasi seolah sang ayah datang kembali dan merasa dekat dengannya.

"Seolah-olah saya dibimbing untuk menulis,"

"Kan nulisnya bukan siang hari, saya nulisnya malam hari, jam tiga pagi, jam satu malam, ketika sepi, tidak ada siapa-siapa,"

"Saya seperti ada yang mendorong untuk menulis dan jawaban itu seperti ada di situ," ujarnya

Dalam mengobati luka batinnya, Amelia Yani sempat pindah ke sebuah dusun di daerah Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), pada tahun 1998.

Tinggal di desa selama lebih dari 20 tahun membuatnya dapat menyembuhkan dirinya dari rasa dendam, amarah, dan benci.

"Tapi, kemudian, saya pindah ke desa, saya pindah ke sebuah dusun, dusun Bawuk namanya (Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, 1988). Enggak ada listrik."

"Tinggal di desa itulah yang menyembuhkan saya dari semua rasa dendam, rasa amarah, rasa benci, kecewa, iri hati, dengki."

 

Baca Juga: Berhasil Rebut Hati Warga Indonesia, Drama Korea vs Drama India vs Drama Turki, Mana yang Paling Mirip dengan Drama Indonesia?