Find Us On Social Media :

Gal Gadot Pernah Jadi Pelatihnya, Ini Keunikkan Pasukan Pertahanan Israel yang Selalu Siap Berperang, Pagi Kerja Kantoran Tapi Sore Terbangkan Jet Tempur

By Mentari DP, Kamis, 4 Juni 2020 | 13:30 WIB

 

Intisari-Online.com - Ada satu fakta yang menarik tentang Israel.

Ternyata negara ini mewajibkan pria dan wanita untuk wajib militer.

Tak heran, sejak Israel berdiri sebagai negara pada tahun 1948, para wanita Israel sudah terbiasa bertempur dan mahir menggunakan senjata.

Pada tahun 2011 misalnya, para perwira IDF (Pasukan Pertahanan Israel atau Israel Defense Force) sebanyak 51% di antaranya adalah wanita.

Baca Juga: Jurnalis Ini Sebut ISIS Hanya Takut pada Israel, 'ISIS Yakin Bisa Kalahkan Amerika, Rusia, hingga Inggris, Tapi Pasukan Israel Benar-benar Berbahaya'

Saat ini semua prajurit wanita Israel sudah bisa menduduki jabatan militer penting, bisa menjadi pasukan tempur semua matra, dan memilik kemampuan yang kadang melebihi prajurit pria.

Maka tidak mengherankan jika dari tahun 1962 hingga 2016, karena banyaknya wanita yang tergabung dalam IDF, 535 di antaraya telah gugur dalam pertempuran.

Israel sengaja menggembleng para prajurit wanitanya karena dalam pertempuran yang sebenarnya tidak mengenal belas kasihan.

Dan salah satu pasukan IDF adalah aktis Hollywood Gal Gadot.

Baca Juga: Berhasil Rebut Hati Warga Indonesia, Drama Korea vs Drama India vs Drama Turki, Mana yang Paling Mirip dengan Drama Indonesia?

Bisa dipastikan bahwa Gal Gadot adalah personel militer yang terlatih baik (well trained).

Apalagi posisi Gal Gadot saat di IDF adalah pelatih.

Berarti ia mahir menggunakan beragam senjata tempur, bertarung tangan kosong, selalu siap berperang kapan saja, dan “selalu siaga”.

Pasukan Pertahanan Israel 

IDF atau (Pasukan Pertahanan Israel/Israel Defense Force) terbentuk sekitar tahun 1948 di tengah-tengah konflik negara-negara Arab vs Israel.

Pada tahun itu Israel yang menginginkan kemerdekaan ditolak negara-negara Arab.

Tapi Inggris yang masih berkuasa di Palestina berusaha memberikan solusi secara damai.

Karena menyadari kemerdekaaan Israel hanya bisa dicapai melalui peperangan, pemimpin pasukan tempur Israel, David Ben Gurion lalu membentuk IDF.

IDF mudah dibentuk oleh Ben Gurion karena kekuatan tempur Israel yang sebelumnya bernama Palmach, sudah berada di bawah garis komandonya.

Dengan taktik tempur yang antara lain menerapkan cara-cara teror, IDF bahkan bahkan bisa mengusir pasukan Inggris, mengalahkan pasukan dari negara-negara Arab, dan mengusir warga Arab dari Palestina.

Pasukan IDF dikenal mahir bertempur karena personelnya merupakan veteran PD II yang sudah berpengalaman.

Baca Juga: Sekolah-sekolah di Indonesia Siap Kembali Dibuka, Ini 7 Gejala Virus Corona pada Anak-anak yang Wajib Diwaspadai Orangtua

Tapi setelah tahun 1948 yang merupakan Perang Arab I itu, Israel sebenarnya terus berperang melawan negara-negara Arab baik melalui peperangan secara gerilya maupun konvensional.

Peperangan besar yang kemudian terjadi adalah Perang Enam Hari (1967) dan Perang Yom Kippur (1973).

Dalam kondisi selalu diserang dan terancam itu, IDF mau tak mau dituntut untuk selalu siap tempur dan memiliki persenjataan tempur mutakhir.

Oleh karena itu kekuatannya yang terderi dari matra laut, darat, dan udara juga selalu dalam kondisi terlatih dan siap digunakan kapan saja.

Semua warga Israel yang sudah dewasa dikenai wajib militer dan dijadikan pasukan cadangan IDF.

Karena demikian terlatih pasukan cadangan IDF bisa dikumpulkan untuk berperang hanya dalam hitungan jam.

Tetap menjalani hidup biasa

Tapi ada yang unik pada diri para personel IDF, meskipun bersetatus tentara mereka tetap menjalani hidup seperti biasa.

Misalnya saja ada sopir taxi anggota IDF tetap berpakaian biasa ketika bekerja.

Tapi begitu usai bertugas langsung bergabung dengan personel IDF lainnya untuk latihan perang.

Seorang pemuda yang ngebut di jalanan pakai motor trail, tiba-tiba saja berbelok ke pangkalan udara lalu menerbangkan jet tempur.

Baca Juga: Baru 3 Hari Sekolah Dibuka Kembali, Langsung Muncul 176 Kasus Positif Virus Corona, Pemerintah Negara Ini Pun Tutup Ratusan Sekolah Lagi Selama 2 Minggu ke Depan

Pasalnya pemuda itu memang pilot tempur yang terlatih.

Jadi intinya hampir semua warga Israel yang sehat adalah anggota IDF.

Mereka umumnmya setelah menjalani pelatihan militer dan kemudian bertugas, tetap menjalani hidup sesuai profesinya.

Tapi latihan tempur dilakukan terus-menerus usai kerja pokoknya atau bahkan sudah usai wajib militerya.

Tujuannya agar semua warga Israel siap dan bisa berperang kapan saja.

Maka tidak mengherankan jika pasukan cadangan IDF bisa dimobilisasi dalam hitungan jam dengan senjata lengkap.

Apalagi semua personel IDF boleh membawa pulang senjata tempurnya ke rumah masing-masing.

Itulah yang membuat para personel IDF terkenal tanggauh karena selalu dalam kondisi terlatih baik dan siap tempur.

(Ade Sulaeman)

Baca Juga: Para Siswa Mulai Bersekolah Kembali Hari Ini, Tapi Orangtua Malah Dapat Surat yang Sebut Ada Orang yang Terinfeksi Covid-19 di Sekolah Dasar