Find Us On Social Media :

Lebih Mematikan dan Lebih Menular dari Covid-19, Virus Ebola Mendadak Muncul Kembali di Kongo, Bagaimana Penyebarannya?

By Afif Khoirul M, Selasa, 2 Juni 2020 | 14:52 WIB

Ilustrasi virus ebola

Intisari-online.com - Baru-baru ini di tengah pandemi Covid-19 merebak ke seluruh dunia, kabar mengenai wabah lama yang lebih berbehaya muncul kembali.

Wabah tersebut adalah Ebola, wabah ini muncul di Kongo dan membuat negara tersebut semakin kesulitan.

Padalnya di Republik Demokratik Kongo, saat ini juga sedang berjuang melawan virus corona.

Namun, mereka mendapatkan masalah baru di mana penyakit lama yang lebih mematikan, muncul kembali.

Baca Juga: Tebak Teka-teki Gambar Hewan Berikut dan Lihat Seberapa Tua Anda!

Wabah virus ebola ini menyebar di zona keseahatan Wangata, Mbandaka, Provinsi Equateur.

Selain sedang memerangi virus corona, dan virus ebola, situasi Kongi juga makin sulit karena mereka juga memerangi wabah campak.

Saat ini, Kongo mengumumkan ada enam kasus ebola ditemukan di Wangata, empat diantaranya meninggal dunia.

Sementara dua orang lainnya sedang dalam perawatan.

Baca Juga: AS Diambang Kehancuran, Sudah Babak Belur Dihajar Corona, Demo Rusuh Seantero Negeri Sampai 'Perang Dingin' dengan China Jadi Beban Tambahan

Untuk diketahui, ini merupakan outbreak ke-11 di Kongo, virus ini merupakan penyakit endemik dari Afrika.

Pertama kali penyakit ini ditemukan pada tahun 1976, di Kota Mbandaka yang merupakan lokasi outbreak ebola ke-9 pada tahun 2018.

Sementara outbreak ebola terakhir berlokasi di 3 kawasan, yaitu North Kivu, South Kivu, dan Provinsi Ituri.

Namun, outbreak belum selesai, pasalnya pada 14 Mei kembali muncul, dan menjadikannya kasus itu sebagai outbreak ke-10.

Virus ini sendiri dianggap lebih berbahaya dan mematikan daripada Covid-19.

Ebola Virus Disease (EVD) merupakan sebuah penyakit dengan tingkat keparahan yang cukup tinggi.

Baca Juga: Obat Penurun Panas Anak-anak, Termasuk Mandikan dengan Air Hangat

Penyakit ini menginfeksi manusia dan primata, dan tak jarang mereka yang sudah terinfeksi penyakit ini akan berakhir dalam kematian.

Menurut WHO, angka mortalitas penyakit Ebola mencapai 50%, antara 25-90%, menjadikan penyakit ini cukup berbahaya.

Afrika merupakan kawasan yang memiliki outbreak terparah ebola di dunia.

Penyakit yang ditemukan pada tahun 1976, ini juga menyerang negara lain di Afrika seperti Sierra Leone dan Liberia.

Sementara penyebarannya juga hampir mirip dengan virus corona, namun lebih mudah menular.

Ebola adalah penyakit zoonosis yang ditranmisikan melalui satwa liar.

Baca Juga: Pemberangkatan Haji 2020 Dibatalkan, Bagaimana Skema Bagi Jemaah yang Telah Melunasi Biaya Perjalanan Ibadah Haji?

Para ilmuwan percaya bahwa inang yang membawa virus ini, adalah landak, simpanse, gorila, monyet, dan antelop.

Mayoritas penduduk Afrika menderita ebola karena melakukan kontak langsung dengan hewan yang ditemukan sakit atau mati.

Virus ini kemudian menyebar antar manusia melalui kontak langsung, sekresi organ atau cairan tubuh lainnya dari orang yang sudah terinfeksi.

Banyak tenaga kesehatan di Afrika harus mengenakan APD dan alat pelindung lengkap untuk merawat pasien ebola.

Selain melalui kontak langsung, virus ini juga bisa menular ke bayi dalam rahim di mana virus ini dibawa ibunya dan melalui ASI.