Find Us On Social Media :

'Siapkan yang Terburuk', Terungkap Rencana China Pertahankan Laut China Selatan yang Sudah 'Digodok' Selama 10 Tahun, Sekarang Libatkan Pesawat Mematikan Ini

By Maymunah Nasution, Senin, 1 Juni 2020 | 08:29 WIB

Pangkalan laut China selatan

Intisari-online.com - Pulau Pratas, Paracel dan Kepulauan Spratly.

Ketiga pulau di wilayah perairan sengketa Laut China Selatan itu rupanya adalah aset penting bagi negara China.

Mengapa China?

China telah terkenal dengan keserakahannya ingin menguasai Laut China Selatan, bersamaan dengan ambisi mereka menguasai Laut China Timur, tanpa hiraukan perjanjian internasional dan Zona Ekonomi Eksklusif.

Baca Juga: Bikin Penasaran, Kemanakah Limbah Medis Seperti 'Potongan Bagian Tubuh Manusia' Dibuang oleh Rumah Sakit?

Tidak main-main, ternyata China bukan hanya anak kemarin sore yang berniat menguasai wilayah yang kaya akan sumber daya alam tersebut.

Sebuah sumber eksklusif beberkan jika China sudah mengejar wilayah perairan itu sejak 2010 lalu.

Artinya, sudah 10 tahun China sangat berambisi untuk merebut Laut China Selatan.

Pada tahun 2016-2017 terungkap jika China telah membangun pangkalan militer di kepulauan Paracel dan Spratly.

Baca Juga: Selamat Hari Lahir Pancasila! Ini Sejarah Lahirnya Pancasila: Pidato Soekarno hingga Rumusan Panitia Sembilan

Hal tersebut memicu kemarahan Amerika, Taiwan dan negara Asia Tenggara, salah satunya Indonesia.

Indonesia geram atas tindakan sewenang-wenang China karena melanggar Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia di perairan Natuna.

Kini, layaknya abaikan ancaman dari Amerika dan negara-negara Asean, China dengan berani membangun pangkalan militer angkatan udara di kepulauan tersebut.

Meski mereka mengabaikan kecaman yang datang, mereka tetap waspada akan serangan dari Amerika dan Asean mengenai perkenalan ADIZ.

Baca Juga: Coba deh Rutin Minum Air Rebusan Daun Salam, Ini yang Akan Terjadi pada Tubuh Anda

Air Defence Identification Zone (ADIZ)

ADIZ atau Air Defence Identification Zone adalah rencana matang China pertahankan Laut China Selatan.

Rencana itu telah mereka godog sejak 10 tahun yang lalu.

Tahun 2010 adalah tahun yang sama mereka pertimbangkan pengenalan pangkalan militer angkatan udara yang sama di wilayah Laut China Timur.

Baca Juga: Pria ini Temukan Kucing Lucu dengan Warna Langka, Ia Terkejut Setelah Dokter Hewan Mengatakan Itu Bukan Kucing tapi Spesies Lain

Tindakan itu sudah dikritisi oleh banyak pihak di dunia.

ADIZ yang diusulkan akan meliputi kepulauan Pratas, Paracel dan Spratly.

Hal itu disampaikan oleh seorang sumber di Tentara Pembebasan Rakyat, melansir South China Morning Post.

Ia tetap ingin namanya disamarkan.

Baca Juga: Pria Ini Memasukkan Telur Ayam dalam Lubang Berair yang Ada pada Rerumputan, Kemudian Secara Mengejutkan Hewan Tak Terduga Ini Muncul

Karena rencana ini sudah berumur 10 tahun, jangan kira jika rencana tersebut sudah usang dan hanya 'kaset baru lagu lama'.

Tidak, sumber anonim tersebut menyebutkan mereka telah merencanakannya sejak 2010 dan niatnya akan memperkenalkannya di tahun 2013, tetapi ditunda.

Sehingga Beijing benar-benar tahu apa yang mereka lakukan dan menunggu waktu yang tepat untuk mengumumkan tindakan mereka.

Taiwan Ketahui Segalanya

Baca Juga: Lebih dari 1.000 Gajah Konon Digunakan untuk Membangun Taj Mahal Selama 22 Tahun, Benarkah?

Meski Beiijing tetap diam mengenai subyek tersebut, Menteri Pertahanan Taiwan mengatakan pada 4 Mei jika mereka sadar apa rencana Beijing.

Lalu seperti apa ADIZ itu?

ADIZ akan berupa pesawat terbang yang terbang melintasi pulau yang disebutkan untuk memonitor dan mengontrol adanya peluncuran pesawat di wilayah sengketa itu dengan maksud sebagai keamanan nasional.

Banyak negara memiliki perlindungan ini, tetapi konsep itu sama sekali tidak diatur oleh agensi internasional.

Baca Juga: Tak Akan Biarkan Harga Dirinya Dilukai saat Perbatasan dengan China Kembali Memanas, ini yang Akan Dilakukan India

Peneliti militer mengatakan pengumuman ADIZ kedua China akan menambah ketegangan dengan Amerika.

Juga sebabkan hubungan diplomatik yang mereka miliki dengan Asean rusak permanen.

Lu Li-Shih, mantan instruktur Akademi Angkatan Laut Taiwan di Kaohsiung, mengatakan konstruksi dan pengembangan pulau-pulau buatan, dan pangkalan militer yang mereka bangun di Fiery Cross, Subi dan terumbu karang Mischief adalah rencana besar Beijing untuk membangun ADIZ.

"Gambar satelit baru-baru ini tunjukkan jika Tentara Pembebasan Rakyat telah luncurkan peringatan awal dengan pesawat KJ-500 dan pesawat patroli anti-kapal selam KQ-200 di Fiery Cross Reef," ujarnya.

Baca Juga: Cek Harga Madu Angkak, Ketahui 5 Khasiat Luar Biasanya untuk Kesehatan

Yang ia maksud adalah gambar diambil oleh ImageSat International oleh Israel dan Asian Maritime Transparency Initiative yang ada di Centre for Strategic and International Studies (CSIS), think tank Washington.

Jelas dikatakan jika fasilitas dengan pendingin ruangan juga dibangun di terumbu karang itu.

Pendingin ruangan diperlukan untuk melindungi jet tempur dari suhu panas, kelembaban dan salinitas lingkungan.

Sehingga sudah jelas akan ada jet tempur yang diluncurkan ke sana, ujar Lu.

Baca Juga: Terkejut Tiba-tiba Dapat Tagihan Rp 9,7 Juta Setelah Anaknya Melakukan Hal Ini, Seorang Ibu: 'Aku Akan Membawamu ke Penjara'

"Ketika jet tempur Tentara Pembebasan Rakyat datang mereka dapat bergabung dengan pesawat peringatan dini dan anti kapal selam dalam melakukan operasi patroli ADIZ."

Tanggapan Beijing

Li Jie, ahli angkatan Laut Beijing dan pensiunan kolonel senior Tentara Pembebasan Rakyat, mengatakan jika negaranya normalnya menunggu peresmian ADIZ sampai mereka memiliki peralatan deteksi yang diperlukan, kemampuan berperang dan infrastruktur lain di tempat tersebut untuk menanganinya.

Namun jika ada kesempatan lebih baik, Beijing akan umumkan lebih cepat, ujarnya.

Baca Juga: Covid Hari Ini 31 Mei 2020: Total Kasus Virus Corona di Indonesia Mencapai 26.473, Pasien Sembuh 7.308 Orang

"Beijing telah mendeklarasikan ADIZ di Laut China Selatan walaupun Tentara Pembebasan Rakyat masih tidak mampu mendeteksi, melacak dan mengeluarkan pesawat intrusif internasional." ujarnya.

Sumber militer China lainnya yang tidak ingin disebutkan namanya mengatakan seiring dengan isu persiapan ini, Beijing adar jika Laut China Selatan lebih besar daripada Laut China Timur.

Sehingga akan diperlukan sumber lebih banyak untuk berpatroli.

"Beijing selama ini ragu untuk umumkan ADIZ di Laut China Selatan karena beberapa pertimbangan teknis, politik dan diplomatik," ujarnya.

Baca Juga: 10 Potret Lucu Bagaimana Orang-orang Ini Paham Bagaimana Cara Menghibur Diri Sendiri, Mana Favoritmu?

"Namun masalah paling praktis adlaah Tentara Pembebasan Rakyat dahulu tidak punya kekuatan terutama kurangnya jet tempur untuk mengusir pesawat luar negeri yang masuk ke perairan tersebut.

"Biaya untuk mensupport ADIZ juga sangat besar."

Bulan lalu, pesawat militer Amerika termasuk pesawat pengintai EP-3E dan pembom strategis RC-135U, melakukan setidaknya 9 serangan mendadak dan operasi patroli di Laut China Selatan.

Sementara Beijing menganggap hampir semua laut sebagai wilayah kedaulatannya, Vietnam, Filipina, Taiwan, Malaysia, dan Brunei memiliki klaim yang saling bertentangan.

Baca Juga: Gagal Berkencan dengan Seorang Wanita di Kamar Hotel, Pria Ini Malah Berujung Lari Terbirit-birit Tanpa Busana Minta Tolong Warga, Ada Apa?

Cina telah berupaya membangun hubungan yang lebih dekat dengan negara itu Tetangga Asia Tenggara dalam beberapa tahun terakhir, tetapi Drew Thompson, seorang peneliti senior yang berkunjung di Sekolah Kebijakan Publik Lee Kuan Yew, Universitas Nasional Singapura, mengatakan hal itu berisiko membahayakan mereka jika mengumumkan ADIZ Laut Cina Selatan.

"Deklarasi seperti itu akan sangat merusak hubungan China dengan negara-negara Asia Tenggara, yang sampai sekarang sebagian besar menyetujui ketegasan dan provokasi Cina, termasuk reklamasi tanah dan fitur militerisasi fitur," katanya.

“Tetapi jika Cina mengumumkan ADIZ, mereka akan dipaksa untuk memilih, bukan antara AS dan Cina, tetapi antara hubungan ekonomi mereka dengan Cina dan kedaulatan mereka sendiri.

Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di sini