Find Us On Social Media :

Diselimuti 30.000 Perjanjian Rasial Sejak 1910, Inilah Sejarah Panjang Rasisme di Minneapolis AS yang Kembali Memanas dengan Kematian George Floyd

By Khaerunisa, Minggu, 31 Mei 2020 | 11:31 WIB

Demo membela George Floyd di New York, Amerika Serikat

Intisari-Online.com - Peristiwa memilukan yang dialami pria berkulit hitam di Minneapolis, Amerika Serikat, bernama George Floyd belakangan menyita perhatian masyarakat dunia.

Pria itu diperlakukan tidak manusiawi oleh seorang polisi, yang terekam dalam video dan kemudian menjadi viral. Lebih memilukan, Floyd akhirnya meninggal usai peristiwa itu.

Isu rasisme pun kembali memanas di kota terbesar di Minnesota, Amerika Serikat ini.

Kematian George Floyd (46) pada 25 Mei lalu, menandai satu bab lagi dalam sejarah panjang Amerika dan Minneapolis.

Baca Juga: Kaitkan Virus Corona Berasal dari Wuhan dan China, Majalah Ilmiah ini Meminta Maaf Setelah Sadar Ancaman Rasis yang Menanti Ribuan Pelajar Asia

Floyd diketahui meninggal setelah seorang polisi kulit putih menginjak lehernya dengan lutut di persimpangan Minneapolis, terlihat pada sebuah video yang viral.

Saat itu, kepolisian sedang menanggapi laporan penggunaan uang palsu dan mendekati Floyd.

Menurut laporan polisi di laman BBC Indonesia, Floyd diminta untuk menjauh dari kendaraanya dan secara fisik melawan petugas.

Namun, ia mengalami tekanan dan tak lama kemudian berhenti bergerak.