Find Us On Social Media :

Diiringi Ratusan Prajurit dan 75 Serdadu Kompeni, Beginilah Polah 'Sadis' Raja-raja Mataram saat Meminta Berkah dari Nyai Roro Kidul: 'Orang Dapat Memburu Mereka Tanpa Takut'

By Muflika Nur Fuaddah, Sabtu, 30 Mei 2020 | 13:16 WIB

Pangeran Adipati Ario Mangkoe Negoro IV

 

Ketika seekor banteng lewat di bawahnya, ia segera menembak dan tersungkurlah banteng tadi. Raja segera turun dengan maksud melihat dari dekat hasil buruannya.

Tidak disangka bahwa banteng tadi bangkit kembali dan menerjang sang raja sehingga tewas.

Berburu memang sudah sejak lama menjadi kegemaran raja dan kaum bangsawan di Jawa.

Dari kitab Nagarakertagama gubahan Prapanca yang ditulis tahun 1365 kita juga memperoleh berita bahwa raja Hayam Wuruk beberapa kali menyelenggarakan acara berburu di hutan.

Baca juga: Hidup Ala La Sape, Rela Tak Makan dan Berutang Demi Pakai Baju Merek Ternama

Hanya kita tidak mengetahui apakah pada jaman Majapahit itu juga sudah dikenal hutan suaka semacam Krapyak pada jaman Mataram.

Pada jaman Mataram sendiri acara berburu juga tidak hanya diadakan di dalam Krapyak saja, akan tetapi juga dalam hutan bebas. Hanya saja berburu dalam hutan bebas ini biasanya terbatas untuk jenis babi liar atau babi hutan.

Berziarah sambil berburu

Apa sebabnya daerah itu yang dipilih menjadi Krapyak disebabkan beberapa hal. Pertama, karena ibukota Mataram sebelum dipindahkan ke Kartosuro adalah di Plered dan Kerto yang letaknya berdekatan dengan Krapyak-krapyak tadi.

Baca Juga: Dulu Jadi Kota dengan Desain Terbaik Bahkan Dapat Julukan 'Negeri 1001 Malam', Kini Kota Ini Hancur Lebur Karena Perang