'Baby Boom' Disebut Berpotensi Terjadi di Indonesia Usai Masuk Era New Normal Pandemi Covid-19, Diperkirakan Ada Sebanyak 420.000 Kelahiran Bayi

Khaerunisa

Penulis

Dikatakan bahwa nantinya setelah masuk era new normal, Indonesia akan dihadapkan pada 'baby boom, dengan adanya potensi kelahiran 420.000 bayi

Intisari-Online.com - Beragam masalah terjadi berkaitan dengan adanya pandemi Covid-19.

Jika saat ini pemerintah dan masyarakat dihadapkan dengan permasalahan ekonomi, maka masalah lain diperkirakan akan 'menghantam' Indonesia setelah masuk era new normal.

Dikatakan bahwa nantinya setelah masuk era new normal, Indonesia akan dihadapkan pada 'baby boom,dengan adanya potensi kelahiran 420.000 bayi.

Ya, itulah kenyataannya yang harus dihadapi bangsa ini setelah usai pandemi Covid-19.

Baca Juga: Maksud Hati Ingin Perjarang Kelahiran Malah Harus Kehilangan Rahim dan Jari Kaki Karena Pemakaian Kontrasepsi IUD yang Masuk ke Perut: Ini 4 Efek Samping IUD

Karena selama PSBB berjalan terjadi 400.000 kehamilan yang tidak direncanakan.

Alhasil usai pandemi Covid-19 ini berakhir, Indonesia akan kembali dipusingkan dengan adanya 'baby boom' alias lonjakan angka kelahiran yang cukup signifikan.

Prediksi tersebut diketahui berasal dari pemberitaan Kantor berita AFP yang berbasis di Perancis pada Selasa (19/5/2020) yang bersumber langsung dari pernyataan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional ( BKKBN).

Menurut pemberitaannya selama lockdown parsial, istilah yang dipakai AFP untuk menyebut PSBB, banyak klinik kesehatan kecil telah ditutup sementara, sedangkan dokter dan bidan membatasi jumlah kunjungan pasien.

Baca Juga: Uji Keterampilan Menjawab Teka teki Matematika Gambar Ini, Mau Coba?

Akibatnya, orang Indonesia kesulitan mengakses alat kontrasepsi.

AFP lalu mengutip pernyataan Kepala BKKBN Hasto Wardoyo, yang mengungkapkan penurunan penggunaan alat kontrasepsi.

"BKKBN mencatat penurunan penggunaan alat kontrasepsi dan hal-hal itu kan wajar karena stay at home, mereka juga tidak datang karena physical distancing, kemudian klinik-klinik juga banyak yang tutup, karena memang dia ada yang tidak bersiap di masa pandemi ini, kemudian dia takut melayani," demikian pernyataan lengkap Hasto (9/5/2020).

BKKBN disebut telah memperkirakan akan ada 420.000 bayi lahir pada awal tahun depan di Indonesia.

Baca Juga: Heboh Aktor 'Crash Landing on You' Hyun Bin Dikabarkan Balikan dengan 'Sang Mantan' Song Hye Kyo, Ada Apa di Balik Keputusan Orang-orang Kembali kepada Mantan Kekasih? Ini Kata Ahli

Prediksi ini didasarkan pada estimasi penurunan penggunaan alat kontrasepsi hingga 10%, sementara jumlah pengguna kontrasepsi di seluruh Indonesia ada di kisaran 28 juta orang.

"Kalau sekarang yang KB pakai alat kontrasepsi itu 28 juta pasangan, kalau menurun 10% saja itu berarti ada 2,8 juta yang biasanya pakai sekarang tidak pakai," terang Hasto.

"Kemudian 2,8 juta itu, yang hamil kan 15 % (berdasarkan rumus yang dipakai), sekitar 420 orang. Itu sangat signifikan, karena di Indonesia jumlah persalinan kan setahun 4,8 juta rata-rata. Kalau naik 420.000 saja selama 3 bulan, kan sudah lumayan," lanjutnya.

Baca Juga: Lebih dari 300.000 Orang Meninggal Akibat Covid-19, Ini Bagaimana Virus Corona Membajak Sel-sel Manusia dan Mengambil Alih Gen Kita, Ahli: 'Ini Tidak Seperti yang Saya Lihat dalam 20 Tahun'

Lonjakan angka kelahiran ini dikhawatirkan dapat memperburuk kasus stunting serta meningkatnya angka kematian ibu dan bayi.

"Angka kematian bayi-kematian ibu juga pasti akan terjadi di antara (kehamilan) itu, pasti ada. Jadi kita yang angka kematian ibunya tinggi, 305/100.000 kelahiran hidup di Indonesia, kita ingin sekali itu jangan sampai naik, harus turun," ucap Hasto.

AFP pun turut memberitakan langkah antisipasi yang ditempuh BKKBN, yakni membagikan alat-alat kontrasepsi seperti intrauterine devices (IUD) ke para penduduk yang membutuhkan.

Baca Juga: Masing-masing Perawat Lakukan 3.000 Tes Sehari, Separuh Penduduk Wuhan Telah Menjalani Tes Covid-19, Seperti Apa Hasilnya?

Diketahui menurut American Pregnancy Association IUD merupakan salah satu alat kontrasepsi yang efektif dalam mencegah kehamilan.

Lilitan tembaga pada IUD akan melepaskan ion yang mengganggu sperma untuk bergerak dengan baik sehingga kemampuan sperma menurun untuk bertemu dengan sel telur.

Namun perlu dicatat bahwa pemakai IUD harus melakukan kontrol minimal setahun sekali ke bidan atau dokter untuk mengecek posisi IUD di dalam rahim.(*)

Artikel ini telah tayang di Health.grid.id dengan judul Masuk The New Normal Indonesia Akan Dihadapkan pada Baby Boom, Ada Potensi Kelahiran 420.000 Bayi

Artikel Terkait