Masker Wajib Dipakai Orang-orang di Tengah Pandemi Covid-19, Tapi Orang-orang dengan Kondisi Ini Justru Diperingatkan Sebaliknya

Khaerunisa

Penulis

Menggunakan masker kini sudah menjadi hal 'wajib' bagi masyarakat di dunia saat berada di tempat umum. Namun berbeda untuk orang dengan kondisi ini

Intisari-Online.com - Menggunakan masker kini sudah menjadi hal 'wajib' bagi masyarakat di dunia saat berada di tempat umum.

Hal tersebut direkomendasikan oleh Organisasi Kesehatan Dunia WHO sejak beberapa waktu lalu demi mencegah penyebaran virus corona.

Menggunakan masker tampaknya merupakan hal yang mudah, namun rupanya tidak demikian untuk sebagian orang.

Bukan karena alasan malas loh ya, tapi karena kondisi kesehatannya. Dan justru karena itulah mereka diperingatkan untuk tidak memakai masker jika akan semakin menyulitkan.

Baca Juga: Warga Jakarta yang Tak Pakai Masker Saat Keluar Rumah Akan Didenda Rp250.000, Jika di Filipina Sudah Ditembak Mati!

Melansir Daily Mail (19/5/2020), Menurut para ahli, orang yang menderita asma atau kondisi paru-paru lainnya tidak boleh memakai masker jika itu membuat mereka sulit bernapas.

Penggunaan masker bagi penderita asma justru dapat membuat lebih sulit untuk menarik udara ke paru-paru, kemudian dapat memicu asma untuk beberapa pasien.

Selain itu, juga bisa menyebabkan kecemasan karena mengubah pola pernapasan mereka.

Di sisi lain, orang-orang yang menderita asma juga lebih berisiko tinggi untuk menjadi sakit parah jika benar-benar tertular virus, sehingga inilah yang cukup menjadi dilema.

Baca Juga: Belum Ada Tanda Konflik Berakhir, Anggaran Militer China untuk Persiapkan Baku Tembak Dengan Militer Amerika Jadi Membengkak, Lihat Angkanya!

Para ahli mengatakan orang harus memakai masker jika mereka bisa, untuk melindungi diri mereka sendiri dan orang lain di sekitar mereka, tetapi tidak membahayakan kesehatan mereka sendiri dalam prosesnya.

Kondisi pernapasan adalah penyakit yang mengganggu pernapasan seseorang seperti asma, gangguan paru obstruktif kronik (PPOK), fibrosis kistik, bronkitis kronis, emfisema atau kanker paru-paru.

Dokter Purvi Parikh, seorang ahli alergi dengan Alergi & Jaringan Asma, mengatakan bahwa orang-orang dengan kondisi paru-paru, mereka yang memiliki kelainan kulit pada wajah atau leher mereka, atau anak-anak atau orang dengan demensia mungkin tidak dapat memakai masker secara teratur.

Mereka yang memiliki masalah pernapasan mungkin akan memburuk karena mulut dan hidungnya tertutup, katanya.

Baca Juga: Seorang Ibu Curiga Banyak Susu yang Dihabiskan Bayinya Tak Wajar, Setelah Lihat CCTV, Barulah ia Tahu 'Tindakan Menjijikkan' yang Dilakukan Babysitter-nya

"Masker ketat di wajah Anda bisa membuat siapa pun kesulitan bernapas. Saya bahkan mendapatkannya ketika saya merawat pasien saya," katanya.

Di Inggris, protokol menggunakan masker juga mengatur hal tersebut.

Pemerintah Inggris telah menyarankan bahwa orang-orang dengan kondisi pernapasan khusus tidak perlu memakai masker jika hal itu terasa sulit.

Meski menurut dr Purvi penderita asma atau kondisi lain yang tidak memungkinkan menggunakan masker boleh tak memakainya, ia menekankan pentingnya menggunakan masker di tengah pandemi.

Baca Juga: Wanita Ini Tetap Beri ASI Anaknya yang Sudah Berusia 5 Tahun Meski Dicibir Orang-orang, Justru Yakin Buah Hatinya Menjadi Lebih Kebal, Ini Fakta Menyusui Lewat Usia 2 Tahun

Hal yang tampak sederhana itu, selain melindungi diri sendiri, juga bisa membantu melindungi orang lain dari risiko terinfeksi penyakit selain Covid-19.

"Orang harus benar-benar memakai masker jika mereka bisa. Tidak hanya itu akan melindungi mereka, tetapi orang-orang dengan asma atau COPD mungkin sebenarnya menyebarkan lebih banyak virus karena mereka batuk, bersin dan bernapas lebih keras daripada orang lain," katanya.

Ya, sebisa mungkin kita berusaha menggunakan masker apa pun kondisinya.

Namun, bukan hanya sembarang menggunakan masker karena ada beberapa kesalahan cara pakai masker.

Baca Juga: Tidak Memakai Celana Dalam Justru Lebih Sehat, Benarkah?

Mengutip Kompas.com yang melansir New York Times, cara pakai masker yang salah antara lain:

1. Masker melorot di bawah hidung dan hanya melindungi bagian mulut. Hindari menggunakan masker namun bagian hidung belum tertutup sempurna

2. Masker tidak menutup area dagu. Hindari menggunakan masker yang hanya menjangkau hidung dan mulut tapi bagian dagu belum tertutup sempurna

3. Masker terlalu longgar. Pastikan masker cukup rapat sehingga kuman tidak bisa masuk dari segala arah termasuk area samping

4. Masker sudah menutup dagu tapi bagian atasnya hanya tercantol di ujung hidung. Kuman masih bisa masuk dari bagian atas celah masker

5. Masker melorot di bawah dagu. Kesalahan paling umum ini membuat masker rentan terpapar kuman saat digunakan kembali. Anda juga berpotensi terpapar penyakit karena area hidung dan mulut tidak terlindungi

Baca Juga: Usai Asap Hitam Mengepul Tanpa Henti dari Krematorium yang Membakar Mayat Korban Covid-19, Hujan Es Bentuk Corona Menghantam Kota: 'Pesan dari Tuhan untuk Tetap di Rumah'

Lalu bagaimana cara memakai masker yang benar?

Berikut langkah-langkahnya:

1. Cuci tangan pakai sabun atau gunakan hand sanitizer saat akan menggunakan masker

2. Tarik ikatan atau tali elastis saat memasang masker

3. Posisikan masker dari atas, dekat dengan pangkal hidung, sementara bagian bawah sudah menjangkau bagian bawah dagu

4. Kencangkan ikatan atau atur tali elastis masker agar masker dapat menutup bagian hidung dan dagu tanpa celah

5. Begitu masker sudah terpasang, jangan sentuh masker

6. Saat ingin melepas masker, jangan sentuh bagian depannya. Copot masker dengan mengendurkan ikatan atau tali elastis

7. Setelah digunakan, segera cuci masker apabila Anda menggunakan masker kain. Atau rusak dan buang masker ke tempat sampah apabila Anda menggunakan masker sekali pakai

8. Cuci tangan pakai sabun atau gunakan hand sanitizer setelah melepas masker

Baca Juga: Manfaat Angkak Untuk Menaikkan Trombosit, Juga Alternatif Lainnya Ini

Artikel Terkait