Find Us On Social Media :

Studi Kesehatan: Bukan Cuma Bikin Gemuk, Makanan Berlemak Juga Bisa Sebabkan Gangguan Mental

By Muflika Nur Fuaddah, Minggu, 24 Mei 2020 | 12:00 WIB

Ilustrasi makanan tinggi lemak jenuh

"Ketika dibandingkan dengan pasien dengan berat badan normal, pasien yang kelebihan berat badan dan obesitas menunjukkan respons yang secara substansial lebih lambat terhadap pengobatan antidepresan, lebih sedikit peningkatan dalam neuroendokrinologi dan proses kognitif, dan lebih sedikit peningkatan berat badan yang diinduksi antidepresan," tulis para peneliti.

Jadi, apa yang terjadi pada otak orang yang kelebihan berat badan atau memiliki obesitas yang membuat mereka lebih rentan terhadap depresi?

Untuk mendapatkan ide dasar, tim peneliti melakukan studi pendahuluan dalam model tikus dimana para ilmuwan memberi makan makanan tinggi lemak, yang mengandung hingga 60% lemak jenuh dan tak jenuh.

Otak mamalia, termasuk manusia, sebenarnya membutuhkan asam lemak tertentu, seperti omega-3, agar berfungsi dengan benar.

Baca Juga: Ini Sejarah Virus Corona di Dunia yang Menjadi Dimulainya Pandemi

Tubuh manusia, khususnya, tidak dapat mensintesis asam lemak sendiri, sehingga mereka perlu menyerap nutrisi ini dari makanan.

Namun, tidak semua asam lemak sama menyehatkannya, dan kelebihan asam lemak dalam tubuh dapat menyebabkan masalah kesehatan.

Para peneliti melihat bagaimana asam lemak menumpuk di otak tikus yang makan makanan tinggi lemak, dan apakah zat-zat ini memengaruhi mekanisme yang mengikat para ilmuwan pada kesehatan mental dan perubahan perilaku yang konsisten dengan adanya depresi.

Baca Juga: Brutal, Begini Kisah Tentara Bayaran Sudan yang Dikenal Kejam dan Gila Emas, Bantai 120 Orang dan Buang Mayatnya ke Sungai Nil